"Kehadiran program Bank Sampah ini kami harap akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, di mana masyarakat dapat membuat sampah menjadi tabungan emas," ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo, di Peresmian Bank Sampah The Gade Clean & Gold, di Kawasan Pulau Merah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi, Kamis (24/1/2019).
Harianto menjelaskan Bank Sampah ini mendorong menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat karena masyarakat diedukasi pengetahuan tentang pengelolaan sampah.
Proses mengkonversi sampah menjadi emas dimulai dari pemilahan sampah menjadi organik dan organik. Lalu sampah yang sudah dikumpulkan melalui proses penyetoran, penimbangan, penghitungan dan penimbangan ke dalam tabungan emas.
Nantinya, setiap sampah yang disetorkan warga di program Clean and Gold akan dikonversi dengan emas. Jumlah saldo yang tertera di dalam buku tabungan pun akan tertulis dalam jumlah gram emas.
Baca selengkapnya: Di Pulau Merah Banyuwangi, Sampah Plastik Bisa Ditukar Emas
3. Bahan pembuat aspal dari plastik kresek
Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo mengimbau semua pelajar dari SD sampai SMA atau sederajat untuk membawa satu plastik kresek ke sekolah.
Nantinya, plastik itu akan dikumpulkan dan diubah menjadi bahan pembuat aspal.
Arif Prastowo Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo mengatakan, proyek aspal berbahan campuran plastik kresek adalah upaya untuk mengaktifkan dan memberdayakan bank sampah juga mengajarkan siswa sekolah untuk peduli lingkungan.
Semua plastik yang telah dikumpulkan nantinya dicacah kecil untuk jadi campuran bahan pembuat aspal.
Baca selengkapnya: Di Kulon Progo, Plastik Kresek Diubah Jadi Bahan Pembuatan Aspal
4. Sampah diubah jadi energi listrik
Nantinya, sampah yang ada di sini akan dikelola dan diubah menjadi tenaga listrik.
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Kementerian PUPR Dodi Krispratmadi mengatakan, awalnya pihaknya diminta bekerja sama dengan kementerian lain untuk mengatasi masalah gunungan sampah di TPA tersebut.