Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Halo Matahari Terlihat di Atas Langit Banyumas

Kompas.com - 11/02/2019, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah cincin pelangi dilaporkan terlihat di beberapa wilayah Jawa Tengah bagian barat pada Senin (11/02/2019). Salah satunya dilaporkan oleh Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir.

Menurut Marufin, banyak orang menyangka fenomena ini adalah cincin surya. Padahal, menurutnya, fenomena ini sebenarnya adalah halo Matahari.

"(Ini) juga bukan fenomena langit, karena sejatinya terjadi dalam atmosfer Bumi kita saja," tulis Marufin dalam keterangan foto yang diunggahnya.

Marufin menjelaskan, halo Matahari terjadi karena pembiasan cahaya Matahari oleh awan tinggi nan tipis yang disebut awan Cirrus.

Baca juga: Ahli Paparkan Bukti Matahari Bisa Jadi Bola Kristal di Akhir Hidupnya

"Terutama bila awan itu mengandung butir-butir es mikro berstruktur heksagonal lempeng. Jadi proses pembentukan halo Matahari mirip dengan pelangi," kata Marufin.

Bedanya, pada pembentukan pelangi, posisi Matahari ada di belakang kita. Sedangkan tetes-tetes hujan ada di depan kita.

Berkas cahaya Matahari lalu dibiaskan oleh tetes-tetes air hujan tersebut dan dipantulkan sempurna sehingga arahnya berkebalikan dibanding arah datangnya cahaya Matahari.

Proses ini membentuk busur cahaya setengah lingkaran yang dilengkapi komponen warna hingga membentuk pelangi.

"Sementara pada halo Matahari, awan dan Matahari ada di depan kita. Cahaya Matahari dibiaskan butir-butir es dalam awan tanpa dipantulkan lagi," kata Marufin.

"Sinar hasil pembiasan nampak sebagai lingkaran bercahaya putih (bila awannya sangat tipis) atau bahkan lingkaran bercahaya pelangi (jika awannya sedikit lebih tebal). Pusat lingkaran persis berimpit dengan posisi Matahari dan diameter lingkarannya sebesar 22 derajat," imbuhnya.

Citra satelit Himawari awan Cirrus di atas Banyumas Senin (11/02/2019) Citra satelit Himawari awan Cirrus di atas Banyumas Senin (11/02/2019)

Marufin menambahkan, halo Matahari sering terbentuk di kawasan yang sedang dinaungi awan Cirrus sementara kedudukan Matahari setempat ada di sekitar titik kulminasi atasnya.

"Maka sederhananya halo Matahari sering terlihat di waktu Dhuhur. Durasi ketampakan halo Matahari tergantung posisi Matahari dan dinamika awan Cirrus itu sendiri. Ada yg berjam jam, ada pula yg singkat saja," tutur Marufin.

Menurut astronom amatir itu, citra satelit Himawari kanal inframerah global memang memperlihatkan ada pertumbuhan awan Cirrus di atas Jawa Tengah bagian barat pada siang tadi.

"Spot-spot awan itu terdeteksi di atas Tegal, Banyumas, Kebumen dan juga bagian Laut Jawa. Jadi wajar jika penduduk kawasan itu menyaksikan halo Matahari," tegasnya.

Baca juga: Penjelajah NASA Potret Matahari Secara Close Up, Begini Hasilnya

Bukan Pertama Kali

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau