Lebih dari 50 persen penduduk China – sekitar 700 juta orang – kini tinggal di perkotaan. Korelasi paling kuat ditemukan di kota-kota paling bersih dan paling kotor.
Pemerintah China Berupaya Memberantas Polusi Udara
Beijing dan Tianjin, rumah bagi lebih dari 35 juta warga, termasuk dalam kota-kota yang udaranya paling tercemar di China.
Sering kali kepadatan partikel polusi di kota-kota tersebut 2 sampai 4 kali lebih tinggi dari batas standar Pedoman Kualitas Udara WHO.
Mayoritas warga dan pemerintah sadar akan masalah ini dan konsekuensinya.
Pada tahun 2012, Kedubes AS di Beijing mengeluarkan angka polusi harian di Twitter, dan hasilnya selalu lebih tinggi dari yang dilaporkan pemerintah setempat. Sejak itu, China bertekad memberantas polusi udara.
"Indeks kami berpotensi menjadi pedoman bagi pemerintah untuk memahami kekhawatiran warga," kata Zheng.
Baca juga: Basmi Polusi Udara, Perusahaan India Usulkan Menara Penyaring Raksasa
Pemerintah China telah lama memonitor unggahan dan perbincangan di media sosial untuk memantau opini publik.
Menurut pejabat Liu Bingjiang, China ingin mengurangi kepadatan partikel mikroskopis sebesar 3 persen antara 1 Oktober 2018 dan 31 Maret 2019 di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei.
"Kota-kota yang tidak mencapai target kualitas udara akan dijatuhi hukuman dengan langkah-langkah pertanggungjawaban yang belum ditentukan," tambah Liu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.