Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Fosil Langka, Ikan Pemakan Bangkai Beserta Lendirnya

Kompas.com - 23/01/2019, 17:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Lendir hagfish dapat mengalangi pemangsa dan menyumpal insang mereka. Tak hanya di air, lendir ini juga efektif di darat, seperti yang pernah ditemukan sejumlah pengendara di jalan raya Oregon pada 2017 setelah sebuah truk dengan muatan 3.400 kilogram hagfish tergelincir dan menumpahkan isinya ke jalanan.

Kini, berkat temuan fosil itu, ahli mengetahui bahwa lendir hagfish sudah digunakan sebagai senjata pertahanan sejak 100 juta tahun lalu.

"Mungkin untuk berlindung dari karnivora laut Cretaceous seperti ichtyosaurus, plesiosaurus, dan hiu purba," ujar Miyashita.

Pemindaian lendir

Tertulis di jurnal PNAS, mereka sudah meneliti lendir di fosil hagfish dengan menggunakan pemindaian synchroton, sejenis teknologi pencitraan yang dapat mengamati suatu objek dengan tenaga tingkat tinggi dan terpolarisasi.

Mereka mendeteksi jejak kimiawi serat keratin pada lendir terkonsentrasi di lebih dari 100 tempat.

Kehadiran jejak lendir dalam fosil menunjukkan bahwa hagfish purba sudah memiliki kandungan lendir super lengket.

Temuan langka ini juga memberi gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan ikan aneh penghasil lendir yang telah lama menjadi perbebatan ilmiah selama beberapa abad.

"Hagfish dicap sebagai ikan aneh di pohon keluarga ikan, satu-satunya penghuni ranting kesepian," kata Miyashita.

Baca juga: Alasan Fosil Monster Laut Berusia 200 Juta Tahun Kejutkan Peneliti

Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah hagfish 100 juta tahun yang lalu sangat mirip dengan hagfish moden.

Dibanding menggolongkan hagfish menjadi sepupu ikan yang lebih primitif, ahli menyarankan untuk mengelompokkannya bersama dengan ikan lamprey yang juga memiliki tubuh panjang dan tidak bersisik seperti belut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com