Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Planet Sembilan Mungkin Bukan Planet Seutuhnya

Kompas.com - 22/01/2019, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Alhasil, pasangan itu membawa model sabuk Kuiper berisi ribuan TNO es pada skala kurang dari 100 kilometer dengan diameter yang seukuran planet kerdil, Sedna. Semuanya tersebar di bidang orbit yang sama di sistem tata surya.

Dalam makalahnya, mereka menunjukkan ada enam objek di Sabuk Kuiper memiliki orbit elips yang mengarah ke arah yang sama dan dipengaruhi TNO, bukan planet raksasa.

Model yang disajikan Touma dan koleganya bukan bermaksud ingin menghapus keberadaan planet tambahan. Namun mereka ingin mengesampingkan kemungkinan bahwa planet itu mungkin tidak berukuran raksasa seperti yang selama ini diprediksi.

"Ini bukan masalah percaya atau tidak soal Planet Sembilan. Ini lebih merupakaan gagasan tentang 'produk sampingan' dari pembentukan tata surya," ujarnya.

"Kami berpikir daripada terus memusatkan perhatian pada planet kesembilan, mengapa tidak menjelaskan gravitasi benda-benda kecil yang membentuk cakram di luar orbit Neptunus," kata Sefilian, dilansir Fox News, Senin (21/1/2019).

Baca juga: NASA Temukan Planet Baru yang Berukuran 2 Kali Lebih Besar dari Bumi

Menurut Space.com, perburuan dan studi tentang Planet Sembilan dimulai dengan sungguh-sungguh sejak 2014. Tahun itu, para astronom Chad Trujilo dan Scott Sheppard mengusulkan keberadaan objek besar yang bersembunyi di luar Neptunus. Pengaruh gravitasinya diyakini dapat menjelaskan keanehan dalam orbit objek yang jauh seperti planet Sedna dan VP113 2012.

Pada Januari 2016, Konstantin Batygin dan Mike Brown berkontribusi pada lebih banyak bukti dan mengumumkan bahwa TNO juga berperan dalam jejak gravitasi ini.

Batygin dan Brown memperkirakan benda ini berukuran sepuluh kali lebih masif dari Bumi dan terletak sekitar 600 unit astronomi (AU) dari matahari. Satu AU adalah jarak Bumi ke Matahari, sekitar 150 juta kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com