Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Lambaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas.
"Pembalikan medan magnetik bumi disebabkan karena dinamika material besi di perut bumi," kata Thomas kepada Kompas.com, Rabu (16/01/2019).
"Dampaknya, selain perubahan posisi kutub magnetik, kekuatan medan magnetik di masing2 lokasi di permukaan bumi juga bervariasi," sambungnya.
Sama seperti yang dijelaskan oleh Marufin sebelumnya, Thomas juga menegaskan fenomena ini sama sekali tidak berbahaya.
"Pembalikan kutub magnetik berlangsung sangat lambat, memerlukan waktu ribuan tahun," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.