Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2019, 18:02 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Lambaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas.

"Pembalikan medan magnetik bumi disebabkan karena dinamika material besi di perut bumi," kata Thomas kepada Kompas.com, Rabu (16/01/2019).

"Dampaknya, selain perubahan posisi kutub magnetik, kekuatan medan magnetik di masing2 lokasi di permukaan bumi juga bervariasi," sambungnya.

Baca juga: Ungkap Kronologi Kasus Nastar Berjamur, Pemilik Clairmont: Kami Dapat Penawaran

Sama seperti yang dijelaskan oleh Marufin sebelumnya, Thomas juga menegaskan fenomena ini sama sekali tidak berbahaya.

"Pembalikan kutub magnetik berlangsung sangat lambat, memerlukan waktu ribuan tahun," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau