Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilah Bahan Makanan Tepat untuk Hindari Pemicu Kanker, Ini Syaratnya

Kompas.com - 15/01/2019, 13:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Setengah kilo daging adalah porsi konsumsi mingguan yang disarankan Organisasi Pangan Dunia. Tidak lebih.

Hal ini karena mengonsumsi daging berlebih dapat meningkatkan risiko kanker. Terutama daging merah dengan kandungan zat besi yang diduga memicu kanker. Tapi riset terbaru membantah teori zat besi. Walau begitu, terlalu banyak daging meningkatkan risiko.

"Masalah sebenarnya dari konsumsi daging, adalah pengolahannya. Jika digoreng atau dibakar terlalu lama hingga coklat tua, tercipta beragam unsur pemicu kanker. Misalnya hidrokarbon poli-aromatik saat dibakar. Yang lainnya adalah Amino hetero-siklik, yang selalu tercipta jika daging dimasak hingga kecoklatan," ujarnya.

"Artinya, jika kita ingin mereduksi risiko kanker, jangan makan daging terlalu banyak. Terutama jangan makan bagian yang gosong. Memasak juga jangan sampai gosong", tegas Ulrike Gonder.

Saran jitu bagi pecinta daging

Gonder punya saran bagus untuk pecinta daging.

"Pada dasarnya ini menyangkut kombinasi. Bad Guys di piring harus diimbangi sayuran campur, herbal, unsur sekunder tanaman, dan unsur serat. Dengan itu, makanan berkontribusi mencegah kanker", paparnya.

Tapi Bad Guys tidak selalu mudah dikenali.

"Ada potensi lain pemicu kanker,  akril-amida. Ini tercipta jika bahan pangan mengandung banyak pati dipanaskan. Jadi ada pada keripik, kue atau kopi. Karena itu pabrik diminta mereduksi kandungannya saat diproduksi. Di rumah kita bisa melakukan pencegahan, agar tidak tercipta akril-amida, misalnya saat menggoreng dan membakar, jangan sampai warnanya terlalu gelap."

Ikan

Untuk ikan, makanan yang dapat melindungi diri dari kanker adalah yang mengandung asam lemak Omega-3.

Gonder menyebut, mengonsumsi ikan sekali atau dua kali dalam seminggu sudah cukup.

"Asam lemak tersebut berfungsi memblokir peradangan dan ini sangat bagus. Pasalnya, banyak penyakit termasuk kanker, asalnya dari peradangan", tegas pakar bahan pangan itu.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Diet Rendah Karbohidrat atau Rendah Lemak?

Jadi resepnya, makan lebih sedikit Bad Guys dan lebih banyak Good Guys. Dengan itu risiko kanker akan turun. Pada dasarnya, jangan berpantang ketat, tapi kombinasikan makanan berimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com