Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Menimbun "File" Digital, Apakah Termasuk Gangguan Jiwa?

Kompas.com - 11/01/2019, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Alasan paling umum yang orang berikan untuk tidak menghapus email kantor adalah bahwa surel itu mungkin berguna. Kebanyakan orang beranggapan, semua email itu mengandung informasi yang mereka butuhkan untuk pekerjaan mereka.

Alasan lainnya adalah mereka dapat berfungsi sebagai bukti bahwa sesuatu pekerjaan telah dilakukan. Semua alasan tersebut memang benar-benar valid, tetapi juga berarti menambah lagi simpanan ratusan email yang mungkin tidak akan pernah Anda lihat lagi.

"Orang-orang sangat sadar bahwa ini adalah masalah, tetapi mereka terhambat oleh cara mereka biasanya melakukan sesuatu," kata Neave.

"Mereka menerima banyak sekali email ini dan mereka tidak bisa menyingkirkannya dan akhirnya jumlahnya makin banyak," sambungnya.

Neave memperingatkan bahwa penelitian ini masih baru dan kita belum cukup tahu untuk mengatakan apa yang 'normal' dan apa yang tidak.

Jadi bagaimana Anda bisa tahu jika Anda memiliki masalah penimbunan digital?

Salah satu caranya adlah memikirkan kembali dan lihat apakah Anda dapat mengingat saat ketika Anda berjuang untuk menemukan file digital di ponsel atau komputer.

Ketika mulai mengeksplorasi gagasan tentang penimbunan digital, Darshana Sedera, seorang profesor di Universitas Monash di Australia, melontarkan pertanyaan ini kepada sejumlah orang.

Baca juga: Heroin Digital Bisa Merusak Hubungan Orangtua dan Anak

Dia menemukan bahwa hampir semua orang dapat mengingat saat mereka berjuang untuk menemukan sesuatu.

Dalam sebuah makalah yang dipresentasikan pada Desember 2018, kolega Sedera, Sachithra Lokuge bertanya tentang kebiasaan menimbun file digital kepada 846 orang. Mereka juga menanyakantingkat stres yang mereka rasakan.

Mereka melihat hubungan antara perilaku penimbunan digital dan tingkat stres yang dilaporkan peserta.

Gangguan jiwa terkait menimbun dapat menyulitkan orang untuk membuat keputusan dan dapat memunculkan masalah emosional seperti kesedihan dan kecemasan, kata Sedera.

"Apa yang kami temukan sebenarnya, di ruang digital, sadar atau tanpa sadar, kita semua memasuki kondisi tertekan itu," tegasnya.

Jo Ann Oravec, profesor teknologi informasi dan pendidikan bisnis di University of Wisconsin-Whitewater, mengatakan bahwa penimbunan belum tentu berkaitan dengan jumlah informasi yang kita simpan.

Alih-alih, itu adalah tentang apakah kita memiliki "rasa kendali yang didukung secara empiris" atas data ini. Jika kita melakukan itu maka tidak dalam kategori menimbun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com