Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Luncurkan Lab Uji Senyawa Penyebab Kanker

Kompas.com - 10/01/2019, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Salah satu jenis POPs yang diatur dalam Konvensi Stockholm adalah polychlorinated biphenyls (PCBs).

Lab Uji PCBs

Pada kesempatan yang sama Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, Rudi Nugroho memaparkan kembali bahaya PCBs.

Rudi dengan tegas menyebut PCBs bersifat karsinogenik sehingga mahluk hidup yang terpapar secara kronik oleh bahan tersebut berpotensi mengalami kelainan sel.

"PCBs dapat ditemukan dalam minyak transformator, kapasitor, cat dan bahan pewarna, plastik, kertas rendah karbon dan lain-lain," ungkap Rudi.

Melalui program hibah, dituturkan Rudi, UNIDO menyediakan perangkat instrumentasi untuk analisis PCBs kepada Pemerintah Indonesia berupa satu unit Gas Chromatograph (GC) dengan dilengkapi Electron Capture Detector (ECD).

Alat tersebut kemudian ditempatkan di Laboratorium Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) BPPT. Perangkat GC-ECD tersebut akan memperkuat kompetensi Laboratorium Lingkungan PTL di bidang pengujian PCBs serta POPs dari jenis yang lain.

"Untuk aplikasi perdana GC-ECD tersebut, akan digunakan dalam pengukuran PCBs dalam sampel minyak transformer hasil survei bersama antara KLHK dengan UNIDO di berbagai entitas di Indonesia yang diperkirakan terdapat PCBs," tutur Rudi.

Baca juga: Kabar Baik, Peneliti Temukan Penanda Unik Sel Kanker

"Dengan itu kita akan dapat melakukan identifikasi wilayah yang tercemar untuk dapat diputuskan langkah selanjutnya yang diambil, baik remediasi atau isolasi di wilayah terdampak," tutupnya.

Bukan Kontribusi Pertama

Terkait dengan persoalan global tentang POPs, ini bukan pertama kalinya BPPT terlibat. BPPT telah memiliki rekam jejak beragam penelitian yang menyangkut hal tersebut.

Setidaknya, ada enam penelitian terkait POPs yang dilakukan oleh BPPT.

1. Pemulihan lahan pertanian terkontaminasi POPs dengan teknik bioremediasi dengan pendekatan biostimulation

2. Pemulihan matriks tanah terkontaminasi minyak (mengandung POPs atau PAHs) dengan teknik fitoremediasi dengan memanfaatkan tanaman sebagai salah satu agensia biologik perombak POPs atau PAHs (polycylic aromatic hydrocarbons)

3. Pemulihan matriks tanah terkontaminasi minyak (mengandung POPs atau PAHs) dengan teknik bioremediasi dengan pendekatan biostimulation maupun bioaugmentation

4. Pemulihan matriks tanah terkontaminasi minyak (mengandung POPs atau PAHs) dengan teknik desorpsi termal

5. Subsitusi pestisida POPs dengan biopestisida

6. Penyusunan detail engineering design (DED) destruksi PCBs dengan teknologi hybrid-BCD dan lain-lain

Dengan rekam jejak tersebut BPPT merasa yakin dapat berkontribusi dalam pelaksanaan Konvensi Stockholm di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau