KOMPAS.com - George, seekor siput pohon hawaii, diberitakan mati pada awal tahun baru.
Kabar ini menjadi berita yang tidak menyenangkan bagi dunia ilmu pengetahuan. Pasalnya, George bukan sembarang siput. Dia adalah siput terakhir dari spesies siput pohon (Achatinella apexfulva).
Kematiannya yang dikonfirmasi oleh Departemen Pertanahan dan Sumber Daya Alam Hawaii (DLNR) ini pun menandai kepunahan hewan tersebut dari muka Bumi.
George pernah hidup di hutan. Dia dilahirkan di penangkaran dan dibesarkan di laboratorium. Siput jenis ini bisa hidup relatif lama jika dibandingkan dengan siput lain. George sendiri tercatat sudah berusia 14 tahun.
Baca juga: Kelambanan Selamatkan Siput dari Kepunahan
"Siput terakhir yang dibawa ke laboratorium berhasil dikembangbiakkan. Namun, sayangnya anak-anak siput ini kemudian mati dan hanya menyisakan George saja," tulis DLNR pada halaman Facebook mereka.
Tidak ada yang menyangka jika siput tersebut akhirnya punah. Sebab, siput ini pernah merajai hutan Hawaii. Dilaporkan oleh National Geographic, catatan pada abad ke-19 menyebut bahwa sebanyak 10.000 siput dapat dikumpulkan hanya dalam satu hari.
Akan tetapi, pada awal 1900-an, beberapa spesies siput punah karena orang-orang Eropa mengumpulkannya seperti mengkoleksi kartu baseball.
Selain itu, pada tahun 1955, siput wolf merah (Euglandina rosea) dibawa masuk ke Hawaii untuk mengendalikan populasi bekicot Tanah Afrika.
Baca juga: Bertranformasi, Siput Ini Tak Perlu Makan Lagi Saat Dewasa
Namun rencana tak berjalan baik, Wolf Merah justru memakan siput asli, dan menjadi salah satu penyebab kepunahan dari gastropoda Hawaii.
"Kita hanya menyaksikan siput menghilang di depan mata kita," kata Michael G Hadfield, ahli biologi dari Universitas Hawaii.
Hadfield mulai mempelajari siput pada 1970-an dan pada awal 1980-an, populasi siput mulai hancur. Pada saat itu, ilmuwan mulai membawa siput ke laboratorium.
Ada ribuan siput lokal yang hidup di Program Invertebrata Hawaii. Beberapa sudah dikembalikan ke alam liar yang terpencil dan jauh dari manusia. Namun, beberapa seperti George mungkin tak punya kesempatan untuk itu.
"George adalah Achatinella apexfulva yang terakhir," tulis DLNR lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.