Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2018, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kenya belum lama ini menyatakan bahwa jerapah sebagai hewan yang terancam punah. Mereka juga meluncurkan usaha untuk mencegah hilangnya habitat tempat hewan-hewan itu hidup, serta menghentikan perburuan liar dan penyakit yang bisa memusnahkan satwa itu.

Populasi jerapah di Kenya telah anjlok 40 persen dalam waktu 30 tahun terakhir, kata Charles Musyoki, direktur jenderal dinas satwa liar Kenya.

"Khususnya jerapah jenis Rothschild, yang kini tinggal 659 ekor. Hanya ada dua negara di Afrika di mana terdapat jerapah jenis itu, yaitu Kenya dan Uganda, tapi sebagian besar mereka hidup di Kenya," ungkap Musyoki.

Musyoki mengatakan, Kenya akan melakukan berbagai hal untuk mencegah turunnya populasi jerapah itu.

"Kami sedang menghubungi para pemilik tanah untuk minta bantuan mereka supaya ada habitat untuk jerapah," ujar Musyoki.

"Kami juga ingin menjalankan berbagai usaha untuk mencegah perburuan liar dan memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur tidak akan merusak habitat jerapah," imbuhnya.

Baca juga: Kenapa Jerapah Langsung Bisa Berlari Sesaat Setelah Dilahirkan?

Cody Hayman, turis yang mengunjungi Pusat Jerapah di Nairobi sedih melihat nasib jerapah yang semakin terancam kepunahan.

"Hewan-hewan ini sangat cantik. Saya sangat suka jerapah, dan saya suka semua hewan liar. Sayang sekali banyak dari mereka kini terancam punah. Saya harap berbagai usaha pelestarian akan berhasil, supaya hewan-hewan itu tidak punah," tutur Hayman.

Dr Grainne McCabe, pakar konservasi pada Musium Bristol di Inggris mengatakan kita harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan hewan-hewan itu.

"Kemungkinan besar telah terjadi penurunan populasi hewan-hewan langka sejak lama, tapi tidak kita perhatikan. Jumlah jerapah saat ini tinggal kira-kira 80,000 ekor, lebih sedikit dari seluruh gajah Afrika yang masih tersisa," ucap Dr McCabe.

Dr McCabe menambahkan, jerapah sebagai pemakan rumput dan daun-daunan sangat penting bagi ekosistem yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau