Penerima dapat mendeteksi pengirim mana yang paling dapat diandalkan berdasarkan komunikasi otak saja.
Menurut ahli, ini menunjukkan harapan untuk mengembangkan sistem yang berhubungan dengan skenario dunia nyata di mana ketidakpercayaan manusia diragukan.
Dan sementara sistem saat ini hanya dapat mengirimkan satu kilat cahaya pada suatu waktu, tim dari University of Washington dan Carnegie Mellon University berencana akan mengatur ulang untuk memperluas sistem.
Kelompok peneliti yang sama berhasil menghubungkan dua otak. Tim sebelumnya membuata 20 daftar pertanyaan dan harus dijawab dengan "ya" atau "tidak" dengan bantuan sinyal cahaya.
Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit
Hingga saat ini komunikasi aneh ini belum ditinjau oleh komunitas ahli saraf. Namun sekilas memberi cara fantastis untuk menyampaikan pemikiran satu sama lain di masa depan, mungkin nantinya dapat digunakan untuk mengatasi masalah besar.
"Studi kami memungkinkan adanya komunikasi antar otak yang memungkinkan untuk pemecahan masalah kooperatif," tukas tim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.