KOMPAS.com - Hujan es dengan bongkahan batu es berukuran sebesar bola tenis dan bola golf melanda kota Sydney, New South Wales (NSW) pada Kamis (20/12/2018). Fenomena ini menyusul adanya badai musim panas parah di wilayah itu.
Sejumlah foto yang diunggah di media sosial menunjukkan bongkahan batu es yang jatuh memiliki bentuk seperti kembang kol.
Untuk mengetahui mengapa hujan batu es ini memiliki bentuk dan warna seperti kembang kol, penting untuk melihat struktur dan bagaimana terbentuknya.
Bagaimana Terbentuk?
Hujan es dengan gumpalan es yang jernih dan sering kali bentuknya sangat runcing terbentuk selama "pertumbuhan basah". Sebaliknya, semakin putih warnanya, akan semakin buram gumpalan es-nya dan biasanya bentuknya juga akan semakin bundar terbentuk selama pertumbuhan kering.
Baca juga: Hujan Es Guyur Magelang, Kok Bisa Terjadi?
Peneliti dari Monash University Dr Joshua Soderholm mengatakan semua hujan es bermulai sebagai embrio bulat, dengan diameter sekitar 1 sentimeter.
"Ketika mulai membesar, Anda mulai mendapatkan es membeku di setiap arah ... itu fase pertumbuhan basah," kata Dr Soderholm.
Ketika hujan es terbentuk selama pertumbuhan basah, "lobus" akan dipisahkan oleh es berpori, dengan sedikit ruang yang diisi dengan air cair.
Ketika air ini membeku, ia membentuk saluran radial atau jari-jari es yang mirip es yang sangat jernih.
"Ketika (hujan es) terbentuk selama pertumbuhan kering, air mulai mengisi celah dan saat itulah Anda mulai mendapatkan jenis batu es bulat, sangat putih," kata Dr Soderholm.
Fenomena Apa?
Jika kita melihat hujan es berbentuk kembang kol yang menghantam Sydney pada Kamis (20/12/2018), kita dapat melihat embrio terbentuk sebagai pertumbuhan kering - bola es berwarna putih di bagian tengah.
Kemudian bola es ini melewati beberapa pertumbuhan basah di mana es kecil terbentuk. Es tersebut diisi oleh banyak batu es dengan pertumbuhan kering berwarna jernih.
Demikianlah, hujan es dengan batu es berbentuk kembang kol terbentuk. Secara ilmiah bentuk ini disebut sebagai bentuk struktur lobus cusped.
Tapi seperti yang diamati Dr Soderholm, hujan es yang ditunjukan dalam gambar ini tampaknya telah meleleh ketika jatuh, dan memberi kita pandangan penuh tentang embrio dari hujan es.
Baca juga: Hujan Es di Bandung, Kenapa Bisa Terjadi dan Apa Bedanya dengan Salju?