Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Es di Sydney Berbentuk Kembang Kol, Kok Bisa?

Kompas.com - 21/12/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Terkadang batu es dalam hujan es bisa meleleh karena jatuh yang dipicu oleh bentuknya.

Jika bentuk mereka bulat atau bergerigi, mereka akan jatuh mendadak atau terpental ke bawah. Sedangkan jika mereka adalah bentuk cakram yang lebar, mereka akan jatuh tanpa terpental ke bawah.

"Ada juga kemungkinan batu dengan bentuk khusus ini hancur ketika jatuh, bertabrakan dengan batu-batu lain, atau ketika menghantam tanah," kata Dr Soderholm.

"Batu es berdiameter lima sentimeter akan jatuh dengan kecepatan sekitar 115 kilometer per jam, sehingga bisa sangat terpental kerasa (sementara) batu es yang berdiameter 8 sentimeter akan turun dengan kecepatan sekitar 175 kilometer per jam," sambungnya.

Dr Soderhold mengatakan perubahan antara pertumbuhan basah dan pertumbuhan kering akan sangat tergantung pada perubahan suhu dan kelembaban dalam sel badai yang khas yang terbentuk sepanjang tahun ini.

"Supercell adalah badai hebat di mana updraught atau arus udara ke atas berputar," jelas Dr Soderholm.

"Rotasi ini memungkinkan badai untuk menjadi jauh lebih teratur dan terkelola dengan baik, dan mereka menjadi lebih intens dan hidup lebih lama," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com