Dilansir IFL Science, Jumat (7/12/2018), Branson berharap keikutsertaannya dalam proyek ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan konservasi laut dan membantu melindungi 30 persen lautan pada 2030.
Selama ekspedisi, kelompok ini menemukan sesuatu yang menarik tentang asal usul Great Blue Hole.
We know that the #BlueHole was once a dry cave because stalactites like this can only form on dry land. #DiscoveryLive pic.twitter.com/L5JGygQS7p
— Discovery (@Discovery) December 2, 2018
Tim mengatakan, mereka menemukan bukti bahwa Great Blue Hole tidak selalu terendam air laut yang ditunjukkan dengan temuan stalaktit besar di dinding selatan lubang.
Ini jelas membuktikan bahwa Great Blue Hole sebelumnya adalah gua. Seperti kita tahu, stalaktit hanya tubuh di gua kering.
"Ini juga membuktikan, bahwa permukaan laut dulunya jauh lebih rendah dan naik secara dramatis karena perubahan iklim," kata Branson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.