"Jika sangat sensitif kita bisa menggunakannya untuk diagnosis dini kanker terutama yang belum ada paradigma skriningnya, seperti kanker ovarium dan pankreas," katanya.
Hal senada disampaikan pakar biologi molekul dari University of New South Wales Therese Becker.
"Sama seperti semua sains yang bagus, hal ini justru memunculkan lebih banyak pertanyaan," katanya.
Dr Gray menambahkan hingga kini belum jelas apakah penanda sel-sel kanker memang ditemukan pada semua jenis kanker.
"Apakah universal sifatnya? Kita belum tahu sampai ada pengujian. Mustahil untuk mengetahuinya," ujarnya.
Prof Trau sendiri mengakui penelitiannya akan dilanjutkan dengan melakukan pengujian klinis lebih banyak.
"Kami memang belum tahu apakah hal ini merupakan kunci utama bagi semua diagnosa kanker. Namun yang jelas hal ini sangat menarik," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.