Pada bulan Mei 1986, International Committee on the Taxonomy of Viruses memberikan nama HIV pada virus yang menyebabkan AIDS.
1987
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui obat pertama untuk AIDS, AZT. Obat ini ditemukan mampu menurunkan risiko kematian akibat AIDS, tetapi menyebabkan efek samping serius.
Pada Juli 1987, WHO juga mengumumkan bahwa HIV bisa ditularkan dari ibu ke anak ketika menyusui.
Di tengah ketakutan akan HIV/AIDS, Putri Diana hadir dalam peresmian ruang perawatan HIV di sebuah rumah sakit di Inggris dan difoto sedang menggandeng tangan seorang pasien AIDS.
1991
Pemain basket profesional Earvin (Magic) Johnson mengumumkan pensiun dari olahraga tersebut karena memiliki HIV. Pengumuman ini mulai melunturkan anggapan bahwa HIV adalah virus yang eksklusif hanya menyerang kaum gay.
Beberapa minggu kemudian, penyanyi utama Queen, Freddie Mercury, mengumumkan mengidap AIDS dan meninggal dunia.
Baca juga: Meski Belum Bisa Disembuhkan, HIV Sudah Bisa Dikendalikan
1996
Obat yang disebut highly active antiretroviral therapy (HAART) mulai diperkenalkan sebagai obat yang efektif menurunkan risiko kematian akibat AIDS dan transmisi HIV.
1997
FDA menyetujui penggunaan Combivir yang merupakan kombinasi dari dua obat antiretroviral dalam bentuk satu tablet yang lebih mudah untuk dikonsumsi.
1999
WHO melaporkan bahwa AIDS adalah penyebab kematian terbesar keempat di dunia dan nomor satu di benua Afrika. Hingga 1999, sekitar 33 juta orang didiagnosis mengidap HIV dan 14 juta orang telah meninggal akibat AIDS sejak penyakit ini mulai dideteksi.
2000