"Ada banyak hal yang tidak kami ketahui," kata Nicolas Taillefer, kepala unit risiko gempa dan vulkanik BRGM.
Baca juga: Tutur Sejarah Kolonial tentang Gempa-gempa yang Guncang Bali dan Jawa
"Itu sesuatu yang baru pada sinyal di stasiun kami," imbuhnya.
Meski tidak banyak yang diketahui, tim Perancis ini memiliki hipotesis.
Tebakan terbaik para peneliti adalah getaran anomali ini berkaitan dengan aktivitas gunung berapi.
Kemungkinan fenomena aneh ini karena pergerakan magma yang sangat besar di Samudra Hindia.
Jika hipotesis ini benar, maka hal tersebut menjelaskan beberapa fenomena bahwa kepulauan Mayotte sedang bergerak.
Dalam pembacaan GPS, sejak Juli lalu (setelah rangkaian gempa misterius), kepulauan Mayotte bergeser sekitar 60 mm ke arah timur dan 30 mm ke selatan.
Menurut analisis, pergerakan itu disebabkan oleh pengosongan waduk magma di dekatnya. Meski begitu, penelitian lanjutan diperlukan untuk memverifikasi hal ini.
"Oleh karena itu, pengamatan ini mendukung hipotesis kombinasi tektonik dan efek vulkanik yang menjelaskan fenomena geologis yang melibatkan urutan seismik dan fenomena vulkanik," jelas pihak BRGM.
"Hipotesis ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah di masa depan," tegas mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.