Rina berkata bahwa bayi yang lahir prematur kurang dari 28 minggu cenderung tidak memiliki tulang yang kuat dan mudah patah karena tidak mampu mendapatkan ASI. Selain itu, bayi yang berbobot kurang dari 1.500 gram juga sering terkena masalah ini.
Baca juga: Berkat Sains, Bayi Paling Prematur di Dunia Kini Berusia 3 Tahun
Maka dari itu, skrining terhadap tulang bayi menjadi penting. Pemeriksaan dapat dilakukan saat bayi prematur berusia 4-6 minggu.
Pemeriksaan Telinga
Pemeriksaan telinga pada bayi yang lahir prematur juga perlu dilakukan karena biasanya, bayi yang lahir prematur memiliki masalah pendengaran atau tuli, baik pada kedua telinga maupun hanya salah satunya.
Rina menyarankan untuk melakukan diagnosis sejak dini pada telinga bayi prematur sebelum bayi dibawa kembali ke rumah. Lalu, orangtua juga tidak boleh lalai kontrol ke dokter.
“Jadi kalau sudah pulang jangan berhenti (kontrol). Ini perjalanan masih panjang, terutama 2 tahun atau 100 hari kehidupan si anak. Setiap kontrol, minta tanya bagaimana pertumbuhannya. Sesuai dengan grafik tidak? Kalau tidak, bisa dilakukan intervensi sedari sekarang,” pungkas Rina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.