Mengingat anjing laut adalah salah satu predator tingkat atas di lautan, para peneliti menduga bahwa mikroplastik yang ditemukan berasal dari akumulasi plastik akibat pola rantai makanan. Serat mikroplastik pada limbah dikonsumsi oleh plankton, yang kemudian dimakan oleh kepiting dan ikan, dan berakhir di anjing laut.
Kontaminasi mikroplastik telah mengancam makhluk hidup. Studi di seluruh dunia telah menemukan mikroplastik, atau plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter berada pada hampir seluruh makhluk hidup, termasuk di kotoran manusia dan di sistem pencernaan makhluk yang hidup jauh di dalam Palung Mariana.
Meski sampai saat ini belum ada bukti yang cukup bahwa mikroplastik memiliki efek buruk pada mamalia, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat berpengaruh dalam perubahan morfologi pada ikan.
Menurut penelitian yang diterbitkan pada jurnal Scientific Reports pada tahun 2016, invertebrata seperti teripang dan kerang menghadapi kesulitan dalam bereproduksi ketika ada mikroplastik di dalam tubuh mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.