Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termakan Saat Masih Jentik, Mikroplastik Bertahan Seumur Hidup Nyamuk

Kompas.com - 21/09/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Beberapa waktu yang lalu, mikroplastik menjadi salah satu masalah yang menarik perhatian dunia. Ternyata, masalah mikroplastik ini tidak hanya dialami oleh manusia saja tetapi juga nyamuk.

Uniknya, nyamuk terpapar mikroplastik sejak berupa jentik. Bahkan, mereka bisa membawa plastik itu hingga dewsa.

Penelitian yang dilakukan para ahli di University of Reading ini menemukan ketika larva nyamuk memakan mikroplastik, itu akan tetap berada di dalam tubuh nyamuk hingga dewasa.

Artinya, mikroplastik ini bisa ditransfer pada apapun yang mungkin memakan nyamuk tersebut, termasuk burung.

Hal ini bisa terjadi karena jentik tidak bisa membedakan makanan dengan plastik pada usianya.

"Kami mengira mereka akan memakan plastik," ungkap Amanda Callaghan, penulis penelitian ini dikutip dari Newsweek, Rabu (19/09/2018).

"Tapi yang tidak kami perkirakan adalah begitu banyak plastik yang bertahan (dalam tubuh nyamuk) ke tahap perkembangan selanjutnya," sambung Callaghan.

Temuan ini didapatkan setelah para peneliti memberi makan 150 jentik nyamuk dengan serpihan mikroplastik berbagai ukuran dan makanan sebenarnya di laboratorium. Hasilnya, larva tersebut tidak bisa membedakan keduanya.

Sayangnya, mereka tidak bisa mencerna mikroplastik dalam perut.

Ketika jentik-jentik itu tumbuh menjadi nyamuk dewasa, para peneliti memilih secara acak 15 individu yang masih larva dan 15 sudah berupa nyamuk dewasa untuk diperiksa.

Baca juga: Temuan Baru: Makanan Kita Mungkin Mengandung 100 Mikroplastik

Hasilnya, dalam setiap nyamuk, tim menemukan mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter. Meski nyamuk dewasa sebenarnya telah berhenti makan mikroplastik, tim masih menemukan setidaknya 40 serpihan manik-manik.

dengan kata lain, ketika nyamuk dewasa itu dimakan oleh pemangsa maka hewan tersebut secara tidak langsung juga memakan plastik dalam tubuh nyamuk.

"Masalahnya ada pada bioakumulasi," kata Callaghan.

"Semakin banyak hewan di bagian bawah rantai makanan yang memiliki plastik dalam tubuhnya, mereka akan dimakan oleh hewan lain dan begitu seterusnya. Jadi akan ada titik di mana ada beban plastik yang cukup tinggi," imbuhnya.

Apalagi, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Science tahun 2015, lebih dari 8 juta metrik ton plastik yang masuk ke laut setiap tahun. Ini berarti, jumlah plastik pada makhluk darat bisa bertambah.

Meski begitu, kita tidak perlu khawatir nyamuk akan memindahkan plastik tersebut pada manusia. Itu karena plastik tidak akan menular melalui gigitan seperti penyakit malaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau