KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan penemuan mikroplastik pada dua merk air minum kemasan. Hal ini mengundang kekhawatiran pada sebagian masyarakat.
Namun, ternyata tak hanya air minum kemasan yang mengandung mikroplastik.
Sebuah penelitian terbaru dari Heriot-Watt University, Skotlandia menunjukkan bahwa setiap makanan utama yang kita makan mengandung, rata-rata, lebih dari 100 partikel mikroplastik.
Menurut para ilmuwan, mikroplastik ini mungkin berasal dari kain sintetis dan perabotan lembut yang secara bertahap memecah dan terikat menjadi debu rumah tangga. Debu inilah yang kemudian jatuh pada makanan dan dikonsumsi manusia.
Dalam laporannya di jurnal Environmental Pollution, para peneliti memperkirakan bahwa rata-rata setiap orang menelan 13.732 hingga 68.415 partikel mikroplastik setiap tahunnya.
Mikroplastik ini didapatkan dari mana saja.
Baca juga: BPOM Tanggapi Isu Mikroplastik di Air Minum dalam Kemasan
Untuk mendapat temuan ini, para peneliti membandingkan jumlah serat plastik yang ditemukan dalam kerang hingga makanan rumahan.
Mereka menempatkan cawan Petri yang berisi penangkap debu lengket di samping piring makanan di tiga rumah makan selama 20 menit. Hasilnya, rata-rata mereka menemukan 114 serat plastik pada penangkap debu tersebut.
Padahal, mereka hanya menemukan kurang dari dua serat plastik dalam kerang.
"Hasil ini mungkin mengejutkan bagi beberapa beberapa orang yang mungkin mengharapkan mukroplastik dalam makanan laut lebih tinggi daripada yang ada pada debu rumah tangga," ungkap Ted Henry, penulis senior penelitian ini dikutip dari Newsweek, Rabu (04/04/2018).
Penelitian ini menunjukkan skala pencemaran mikroplastik di semua area lingkungan. Sebelumnya, kita mungkin hanya tahu bahwa mikroplastik mencemari lautan.
Namun, kini kita bahkan mungkin menghirup partikel mikroplastik melalui udara.
Sayangnya, meski jumlah mikroplastik yang tertelan cukup banyak, tapi para peneliti belum mengetahui secara pasti apa dampak konsumsi mikroplastik. Ini karena penelitian tentang masalah ini masih sangat kurang.
Beberapa kalangan mulai mengungkapkan kekhawatirannya terhadap bahaya partikel-partikel kecil ini. Terutama, bahaya menelan mikroplastik pada kesehatan manusia.
Untuk itu, penelitian lanjutan mengenai dampak mikroplastik perlu dilakukan.
Baca juga: Mikroplastik Masuk Tubuh, Ini yang Bakal Terjadi Menurut Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.