Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Australia Meninggal karena Makan Siput, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 06/11/2018, 18:35 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sewindu silam, seorang pria di Australia bernama Sam Ballard menerima tantangan dari temannya di sebuah pesta ulang tahun untuk menelan siput kebun hidup-hidup.

Berawal dari kejadian tersebut, Ballard menjadi lumpuh dan mengalami kerusakan otak yang signifikan. Setelah delapan tahun berjuang melawan penyakitnya, Ballard dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit Sydney pada usia 28 tahun pada hari Jumat (2/11/2018) lalu.

Analisis dokter menyebutkan bahwa saat Ballard menelan siput hidup-hidup, ia juga menelan parasit yang disebut Angiostrongylus cantonensis. Parasit ini dikenal sebagai cacing paru tikus dan memang biasa berpindah dari kotoran tikus ke siput.

Infeksi cacing paru tikus pada manusia dapat menyebabkan meningitis yang gejalanya meliputi sakit kepala, mual, muntah, dan "sensasi abnormal" di lengan dan kaki. Biasanya, infeksi cacing paru tikus dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.

Baca juga: Kelambanan Selamatkan Siput dari Kepunahan

Namun ini tidak menjamin bahwa orang yang terinfeksi boleh mengabaikan cacing paru tikus. Dalam beberapa kasus, seperti kasus Ballard, komplikasi serius dapat terjadi dan menyebabkan gangguan yang signifikan pada sistem saraf atau bahkan kematian.

Setelah menelan siput, Ballard merasakan sakit di kakinya yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Dia juga mengalami pusing dan muntah yang luar biasa sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Pada saat itu juga dokter mendiagnosis Ballard dengan infeksi cacing paru tikus, tetapi remaha itu kemudian jatuh koma hingga 420 hari, seperti yang diberitakan Live Science pada Senin (05/11/2018).

Ballard sempat sadar dari komanya, tetapi kemudian penderitannya berlanjut pada kelumpuhan mulai dari leher hingga tubuh bagian bawah. Dia juga mengalami kesulitan berkomunikasi dan membutuhkan perawatan sepanjang waktu.

Baca juga: Bertranformasi, Siput Ini Tak Perlu Makan Lagi Saat Dewasa

Pada minggu lalu, Ballard akhirnya meninggal dunia.

Belajar dari kasus ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan kepada semua orang untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makhluk hidup dalam keadaan mentah.

Tentu ini bukan berarti ada banyak orang yang mengonsumsi siput dalam keadaan hidup-hidup. Namun, ada beberapa budaya yang memang secara sengaja mengonsumsi makhluk hidup, seperti siput, katak, kepiting, dan udang, dalam keadaan setengah matang atau bahkan mentah.

CDC menyatakan bahwa pada hewan-hewan tertentu, seperti udang, kepiting, katak dan siput, telah ditemukan adanya larva parasit.

CDC pun menyarankan untuk menyudahi kebiasaan ini dan menyarankan agar sayuran yang sudah bersentuhan dengan siput untuk dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com