Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membumikan Sains Melalui Indonesia Science Expo 2018

Kompas.com - 02/11/2018, 08:08 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - IPTEK seringkali terasa sangat jauh dari masyarakat kebanyakan. Untuk itu, pemahaman tentang sains dan hasil riset perlu semakin digaungkan di tengah masyarakat luas.

Hal ini disiasati oleh Kemenristekdikti dan LIPI dengan memberikan kesempatan bagi semua kalangan untuk melakukan penelitian dan mengembangkan ide yang bermanfaat melalui Indonesia Science Expo 2018.

"Sekarang kita harus melakukan pendekatannya yang beda. Sekarang kita buka saja semuanya, semua bisa ikut nimbrung penelitian. Karena ide itu bisa dari mana saja, bahkan pada siswa pun bisa melakukannya. Itu upaya yang paling mudah," ujar Laksana Tri Handoko, Kepala LIPI saat ditemui pada Kamis (01/11/2018) di ICE BSD, Tangerang.

Pada pameran ini, memang terlihat banyak pelajar, mulai dari sekolah tingkatan SD sampai SMA yang menjadi peserta pameran. Mereka menunjukkan hasil inovasinya dengan didampingi oleh wakil dari sekolah mau pun orangtua mereka.

Baca juga: Our Ocean Conference Lahirkan 287 Komitmen Bernilai 10 Miliar Dollar

"Lihat saja itu anak muda punya ide-ide yang luar biasa. Meskipun awalnya terlihat aneh tapi setelah diperhatikan malah jadi make sense," jelas Laksana.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, turut menyampaikan pandangannya soal Indonesia Science Expo 2018.

Ia berharap ke depannya generasi muda dapat mengembangkan IPTEK lebih baik lagi dan menjadikan temuannya sebagai keuntungan bagi diri mereka sendiri.

"Jadi Presiden sudah menyampaikan IPTEK menjadi hal yang sangat penting. Ini akan kita dorong tapi harus bisa menuju pada industri," ungkap Nasir.

Nasir berkata bahwa baik LIPI maupun kemenristekdikti perlu untuk memfasilitasi generasi muda yang akan melakukan penelitian. Ke depannya, dia akan memperbolehkan generasi muda untuk menggunakan fasilitas yang disediakan oleh LIPI dan Kemenristekdikti, seperti laboratorium dan pengajaran bagi peneliti muda.

Baca juga: Ilmuwan Indonesia, Akankah Selamanya Menjadi Ali?

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa ke depannya, hasil riset tidak hanya terpaku pada publikasi saja, tetapi juga dapat dibuktikan dalam kehidupan nyata dan juga bernilai dalam sisi industrinya.

"LIPI dan lembaga yang lain sudah bekerjasama. Jadi riset tidak cukup hanya publikasi saja, harus ada ke arah industri," ujar Nasir.

Laksana pun turut berharap agar dengan kayanya temuan inovasi dari generasi muda dapat memicu pemerintah untuk lebih terlibat dalam menetapkan kebijakan yang berpihak pada inovator muda.

"Kami berharap hasil-hasil riset yang ditampilkan di ISE dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia," tutup Laksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau