Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detoks Ekstrem ala Beyonce Bagian II, Menjajal 5 Hari Tidak Makan

Kompas.com - 23/10/2018, 13:20 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Entah karena melihat jarum timbangan yang bergeser ke kiri atau hal lainnya, penulis tidak merasa lapar di pagi hari.

Kali ini, penulis mengurangi dosis garam menjadi setengahnya agar lebih mudah untuk diminum. Namun, hasilnya lagi-lagi tidak efektif. Campuran air garam membuat perut penulis bergemuruh seharian dan sedikit diare pada malam hari.

Dibanding hari pertama, hari kedua lebih mudah. Rasa lapar baru muncul pada pukul 15.22. Namun, ketika penulis akan tidur di malam hari, rasa lapar menjadi begitu mendera.

Penulis bahkan sempat berdiri selama 5 menit memandangai kotak kue kering 100 kalori yang berada di atas kulkas. Dalam hati, ada perdebatan, "Apakah rasa kue kering tersebut cukup setimpal untuk membatalkan perjuangan selama dua hari?"

Dengan berat hati, penulis pun kembali ke kamar dan berusaha untuk tidur.

Hari ketiga – 75,5 kilogram

Tidak seperti hari pertama dan kedua di mana penulis buang air besar sebelum minum air garam, kali ini penulis tidak ada keinginan untuk ke toilet.

Dengan harapan bisa segera ke toilet, penulis pun meneguk air garam satu liter pada dosis sebenarnya dengan cepat pada pagi hari dan minum Tea Time pada sore hari. Namun apa daya, penulis hanya bisa buang air kecil dan perut terasa kembung hingga sore hari.

Pada hari ketiga, penulis juga mengalami nyeri pada perut atas yang muncul dan hilang. Namun, rasa sakit itu tidak terlalu mengganggu dan penulis masih bisa melanjutkan program ini.

Keinginan untuk makan makanan padat dan rasa lapar hilang begitu saja. Bahkan untuk kali pertama selama menjalani program ini, penulis bisa menonton video review-review makanan di Youtube, seperti “Taste This”-nya Pijaru, tanpa keinginan untuk menggoreng nugget yang ada di freezer.

Hingga pukul 22.00 malam, penulis hanya bisa menghabiskan dua pertiga dari campuran limun, dan akhirnya, penulis tidur dengan mudah tanpa merasa lapar.

Hari ke-4 – 75 kilogram

Penulis akhirnya bisa buang air besar kembali, walaupun tidak ada yang padat. Lalu, setelah minum air garam, penulis akhirnya merasakan efek laksatif yang seharusnya dan buang air besar kembali walaupun tetap hanya berupa air.

Diare ini rupanya membuat perut lebih cepat merasa lapar. Pada pukul 12.00, penulis mulai meminum campuran limun.

Pada hari keempat ini, penulis juga menjadi lemah otak alias lemot. Celakanya, penulis sudah berjanji untuk menonton First Man, sebuah film tentang Neil Armstrong, orang pertama yang mendarat ke bulan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com