"Adanya hujan di sore hari tapi suhunya masih panas (membuat masyarakat rentan terserang flu)," imbuh Agie.
Panas vs Gerah
Selain membahas cuaca di wilayah Pulau Jawa yang panas, Agie juga menjelaskan rasa gerah yang dirasakan ketika akan terjadinya hujan.
"Ketika sebelum hujan itu kan sebenarnya lembab, jadi saat mendung itu ada uap air yang di sekitar wilayah kita," ujar Agie.
Agie menjelaskan, "Uap air ini kan sebenarnya penghantar panas (kalor) yang cukup bagus. Sehingga kita cenderung merasakan cuaca yang sumuk sebelum hujan."
Dia menambahkan, ketika mendung ada proses perubahan uap air dari gas menjadi air.
"Nah, pada proses mendung, biasanya kalor kan dilepas ke udara. Jadi, semakin dekat hujan atau awan itu ke permukaan bumi, maka energi panas akan semakin terasa," tutur Agie.
"Kan, uap air penghantar kalor yang baik. Karena kan uap airnya tebel, jadi semakin terasa gerah atau panas," tambahnya.
Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Bandang
Agie juga menuturkan biasanya setelah energi kalor dilepas, akan terasa dingin tepat sebelum hujan.
"Itu akibat adanya udara dingin dari awan," ucap Agie.
"Kalau pas masih mendung, itu udara panas atau kalornya yang dilepas," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.