KOMPAS.com - Sepanjang eksistensi kita, manusia telah memburu mamalia lain untuk berbagai tujuan, mulai dari daging, bulu, hingga sekadar untuk perdagangan.
Perilaku kita ini telah menyebabkan kepunahan beberapa spesies. Bahkan, perkiraan para peneliti menyebutkan bahwa setelah Zaman Es akhir saja, setidaknya lebih dari 300 spesies telah lenyap, termasuk mammoth, badak berbulu dan harimau Tasmania.
Kini, kisah manusia sebagai salah satu penyumbang kepunahan mamalia masih berlanjut.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Aarhus University di Denmark mengungkapkan jika manusia akan menyebabkan begitu banyak kepunahan spesies mamalia dalam 50 tahun ke depan. Buruknya lagi, kepunahan itu tidak bisa dipulihkan dalam waktu cepat.
Jika hal ini terjadi, maka Bumi mungkin akan memasuki kepunahan massal keenamnya, sebuah era di mana lingkungan planet berubah begitu drastis sehingga sebagian besar hewan dan tumbuhan mati.
Baca juga: Peneliti Temukan Faktor yang Pengaruhi Usia Hidup Mamalia
Sebelumnya, Bumi juga sudah mengalami lima kali kepunahan massal selama 450 juta terakhir. Namun, bencana alam merupakan penyebabnya. Sekarang aktivitas manusialah yang berperan di dalamnya.
Penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal PNAS ini menghitung seberapa cepat kepunahan terjadi dan berapa lama waktu evolusi yang dibutuhkan untuk mengembalikan Bumi kembali ke tingkat keanekaragaman hayati yang saat ini dimiliki.
Mereka menggunakan data berisi spesies mamalia yang masih ada, serta mamalia yang sudah punah ketika manusia menyebar ke seluruh planet.
Kemudian, peneliti menggabungkan data dengan informasi tentang kepunahan yang akan datang dalam 50 tahun ke depan, menggunakan simulasi evolusi canggih untuk memprediksi berapa lama waktu yang diperlukan untuk pemulihan.
Perkiraan mereka berdasarkan pada asumsi optimis bahwa orang pada akhirnya akan berhenti merusak habitat dan menyebabkan spesies mati sehingga tingkat kepunahan akan turun.
Para ilmuwan menyimpulkan, alam akan membutuhkan 3-5 juta tahun untuk kembali ke tingkat keanekaragaman hayati yang dimiliki Bumi saat ini. Sementara jika ingin mengembalikan kondisi Bumi seperti sebelum manusia modern berevolusi maka akan membutuhkan waktu 5-7juta tahun.
Evolusi Tak Banyak Membantu
Evolusi sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan planet terhadap hilangnya atau punahnya keanekaragaman hayati. Saat habitat dan iklim berubah spesies yang tidak dapat bertahan hidup akan mati dan spesies baru perlahan muncul.
Namun ini bukan perkara yang mudah mengingat prosesnya yang lama tidak sebanding dengan kecepatan manusia yang menyebakan kepunahan. Itupun masih tergantung dengan seberapa cepat mamalia mulai pulih.
Selain itu, para peneliti juga mencatat jika keberadaan spesies tertentu lebih penting daripada yang lain.