KOMPAS.com — Berapa lama lagi manusia akan tinggal di Bumi? Apakah manusia nantinya bisa tinggal di planet lain?
Pertanyaan semacam itu terus menggelitik kita. Apalagi, isu pemanasan global, perubahan iklim, dan pencemaran lingkungan terus menghiasi media massa.
Lalu, berapa lamakah bumi akan bertahan menampung manusia?
Menurut Stephen Hawking, fisikawan ternama dunia, tidak dapat dihindari konfrontasi nuklir dan bencana lingkungan akan melumpuhkan Bumi pada titik tertentu dalam 1.000 tahun mendatang.
"Saat itu saya berharap dan percaya bahwa ras cerdas kita akan menemukan cara untuk menyelipkan ikatan masif Bumi dan karenanya akan selamat dari bencana," ungkap Hawking dalam salah satu pesan terakhirnya dikutip dari thetimes.co.uk, Minggu (14/10/2018).
"Hal yang sama, tentu saja, mungkin tidak mungkin bagi jutaan spesies yang menghuni Bumi, dan itu akan ada di hati nurani kita sebagai ras," sambungnya.
Meski saat ini manusia belum punya "rumah" baru untuk dihuni selain Bumi, Hawking berharap kita akan menemukan satu dunia alien (planet atau bulan di luar tata surya yang bisa dihuni). Dia juga berharap bahwa manusia menemukan tempat tinggal baru sebelum kepunahan melanda.
"Pada dasarnya kita (manusia) adalah penjelajah. Termotivasi oleh rasa ingin tahu. Ini adalah kualitas manusia yang unik," ujar Hawking.
Fisikawan asal Inggris ini menyebut, keingintahuan inilah yang mendorong banyaknya pembuktian. Misalnya saja, pembuktian bahwa Bumi tidak datar.
"Itu adalah naluri yang sama yang mengirim kita ke bintang-bintang dengan kecepatan berpikir, mendorong kita untuk pergi ke sana secara nyata," tuturnya.
"Dan kapan pun kita membuat lompatan baru, seperti pendaratan di Bulan, kita meningkatkan kemanusiaan, menyatukan orang dan bangsa, mengantar penemuan baru dan teknologi baru," tegas Hawking.
Baca juga: Ketakutan Terbesar Stephen Hawking: Akan Ada Perang Dunia Lawan Robot
Namun, untuk meninggalkan Bumi, Hawking menilai perlunya pendekatan global terpadu. Artinya, semua orang harus bergabung dan memiliki tujuan yang sama.
"Kita perlu menghidupkan kembali kegembiraan hari-hari awal perjalanan luar angkasa pada 1960-an," ucap Hawking.
Bagi ilmuwan yang hidup melawan penyakit ALS ini, teknologi untuk meninggalkan Bumi hampir dalam genggaman.
"Saatnya menjelajahi sistem tata surya lainnya. Menyebar mungkin satu-satunya yang menyelamatkan kita dari diri kita sendiri," tegasnya.