Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2040, Bayi Akan Terbuat dari Sel Kulit Manusia

Kompas.com - 16/10/2018, 20:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - 40 tahun lalu, pasangan yang mengalami infertilitas diberi harapan untuk meneruskan keturunan lewat program bayi tabung pertama dan kemudian diberi nama Louise Joy Brown.

Sejak saat itu mulai banyak orang yang menjalani program bayi tabung, mungkin kini jumlahnya jutaan.

Itu artinya program bayi tabung telah membantu banyak pasangan untuk memiliki anak secara genetik.

Berangkat dari gagasan tersebut, para ahli sekarang sedang mengembangkan teknologi untuk bisa menumbuhkan sperma dan ovum lewat kultur artifisial yang dilakukan di dalam cawan petri.

Baca juga: Bagian Sperma Ini Bisa Jelaskan tentang Kemandulan

Idenya adalah menggunakan sel somatik seperti sel kulit. Cara ini diklaim dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa rasa sakit, sehingga perempuan bisa memiliki persediaan ovum yang tak terbatas. Berbeda dengan metode bayi tabung.

Gagasan menggunakan sel kulit yang diubah menjadi organ manusia dipelopori oleh ahli Biologi asal Jepang Shinya Yamanaka dan Kazutoshi Takahashi pada 2007.

Saat itu, mereka berhasil menunjukkan bagaimana sel kulit dapat diubah menjadi sel induk, jenis sel pada embrio awal yang dapat tumbuh menjadi setiap jenis jaringan di dalam tubuh.

Sel-sel yang dimanipulasi secara artifasial ini disebut induced pluripotent stem cells (iPSC). Sukses dengan itu, mereka kini terus mempelajari bagaimana menumbuhkan organ penting seperti prankeas dan ginjal di luar tubuh untuk kepentingan operasi transplantasi. Mereka juga berkeyakinan bahwa sperma dan ovum tulen dapat diciptakan lewat sel kulit.

Bagaimana caranya?

Transformasi sel somatik diinduksi dengan menyuntikkan sel kulit dengan campuran gen yang menghasilkan protein yang disebut faktor transkripsi.

Dalam pertumbuhan embrio normal, protein seperti itu mengendalikan aktivitas gen dan dengan demikian mengarahkan sel untuk bertemu.

Dengan menambahkan faktor yang tepat secara artifasial, sel satu jenis dapat dikelabui sehingga berpikir bahwa itu adalah tipe sel berbeda.

Yamanaka dan Takahashi menemukan bahwa hanya empat faktor transkripsi tertentu yang cukup untuk membujuk sel kulit untuk bertindak seperti sel induk.

Setelah diubah menjadi iPSC, sel kemudian dapat diarahkan oleh faktor lain agar menjadi fungsi berbeda.

Dilansir Guardian, Minggu (14/10/2018), untuk membuat sel gamet atau sel jenis kelamin perlu adanya "tangkapan".

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau