Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2018, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai perkotaan padat penduduk, tak heran kalau warga Jakarta heboh saat mendengar ada sarang buaya di Kali Anak Ciliwung, tepatnya di kolong jembatan menuju Mal Mangga Dua Square.

Tak tanggung-tanggung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta menyebut ada tiga ekor buaya yang tinggal di sana.

Petugas BKSDA DKI Jakarta Ismed mengatakan, tiga ekor buaya yang bersarang di kolong jembatan itu terdiri dari dua jenis berbeda, yakni buaya muara dan buaya senyulong.

"Jenisnya, dari pengamatan gambar ada tiga ekor. (Jenisnya) yang satu buaya muara, yang satu buaya senyulong. Buaya senyulong itu langka," kata Ismed kepada Kompas.com.

Lantas, apa bedanya buaya muara dengan buaya senyulong yang disebut bukan berasal dari pulau Jawa?

Baca juga: Dua Jenis Buaya Ditemukan di Kali Anak Ciliwung, Ahli Reptil Bingung

Herpetolog (ahli reptil) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy mengatakan bahwa kedua jenis buaya itu sangat berbeda. Tidak hanya bentuknya yang beda, tetapi juga habitatnya.

Buaya muara (Crocodylus porosus)

Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus) Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus)
Buaya muara (Crocodylus porosus) hidup di perairan, baik di air tawar maupun air laut. Wilayah persebarannya luas, mulai dari Sabang sampai Merauke, termasuk negara di luar Indonesia.

Karena persebaran yang sangat luas dan mampu berkembang biak dengan baik, buaya muara adalah satu-satunya jenis buaya yang hidup di pulau Jawa.

Buaya muara merupakan jenis buaya terbesar di dunia, dengan panjang bisa mencapai enam meter.

Amir menuturkan, bila buaya panjangnya sudah mencapai lima sampai enam meter, artinya buaya tersebut sudah hidup sekitar 30 sampai 40 tahunan, atau bahkan lebih.

Bobot tubuhnya bisa mencapai ratusan kilogram dan dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis).

Buaya muara tidak hanya besar. Reptil dengan ciri khas sisik tidak menonjol di bagian kepala hingga leher ini juga kerap beradu konflik dengan manusia.

"Selama ini konflik paling banyak dengan buaya ini," ujar Amir.

Mereka bisa menerkam dan menelam manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com