Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kulit Gajah Afrika Berkerut-kerut, tetapi Gajah Asia Tidak?

Kompas.com - 11/10/2018, 13:36 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Inverse

KOMPAS.com - Kulit gajah Afrika yang berkerut-kerut sudah lama menarik perhatian para peneliti. Tim peneliti bertanya-tanya mengapa gajah Afrika memiliki tekstur kulit seperti demikian.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications berhasil mengungkapkan jika kerutan tersebut ternyata merupakan hasil dari proses evolusi jutaan tahun yang rumit. Kerutan-kerutan tersebut memungkinkan mamalia darat terbesar itu tetap dingin dan terlindung dari parasit.

"Pola kerutan itu menahan lumpur dan air 10 kali lebih banyak sehingga membuat gajah Afrika lebih mudah mengontrol suhu tubuh secara efisien," kata Michel Milinkovitch, peneliti dari University of Geneva (UNIGE) di Swiss.

Baca juga: Gen Zombie, Alasan di Balik Imunitas Gajah dari Kanker

Gajah Afrika tidak berkeringat dan tidak memiliki kelenjar sebum yang memungkinkan mamalia ini untuk tetap berada dalam kondisi yang nyaman dan tidak kepanasan. Selain itu, gajah Afrika juga memiliki akses yang terbatas dengan air sehingga mereka memerlukan kulit yang dapat menyimpan air untuk waktu yang lama.

Jadi, satu-satunya cara mereka untuk menghindari panas berlebihan adalah melalui penguapan air yang terkumpul pada kulit mereka, baik itu saat mandi, menyemprotkan diri atau berkubang dalam lumpur.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Kerutan-kerutan pada kulit mereka menangkap air dan menahan kelembaban di tengah teriknya Afrika.

Baca juga: Benarkah Tunggangi Gajah Bisa Bikin Cedera? Ini Kata Ahli Anatomi

"Kulit gajah memang berkerut dan jika dilihat lebih dekat lagi, terdapat juga integumen dengan jaringan rumit sangat kecil dan saling berhubungan," jelas Milinkovitch.

Sementara itu, saudara mereka, gajah asia, cenderung tidak memiliki kerutan.

Meski membutuhkan penelitian lebih lanjut lagi, Milinkovitch mengungkapkan jika hal ini bisa jadi karena kerutan kurang bermanfaat bagi gajah asia. Pasalnya, gajah asia hidup di lingkungan yang lebih basah dibandingkan dengan afrika.

"Temuan ini merupakan contoh baru tentang bagaimana proses fisik bisa terlibat dalam pengembangan bentuk hewan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Oh Begitu
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Fenomena
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau