3. Sulit dijinakkan
Ilmuwan dari A*STAR's Genome Institute of Singapore (GIS) dan ahli tumor dari National Cancer Centre Singapore (NCCS), menemukan bahwa tumor pada pasien paru-paru di wilayah Asia memiliki variasi genetik yang tinggi.
Hal ini membuat peneliti menyadari alasan mengapa tumor mengalami resistensi meskipun sudah diberi obat untuk menghambat perkembangan tumor.
"Studi tentang kompleksitas genetik tumor pada pasien Asia telah memberi kita wawasan baru mengapa mereka cepat mengembangkan resistensi setelah pemberian anti-EGFR," kata Dr. Axel Hillmer, Principal Investigator di GIS dan tergabung dalam penelitian ini.
"Kami juga menemukan bahwa tumor dengan tingkat mutasi yang tinggi akan lebih resisten terhadap obat," imbuhnya.
Baca selengkapnya: Kanker Paru-paru di Asia Sulit Dijinakkan, Ahli Temukan Sebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.