KOMPAS.com — Para astronom menduga bahwa mereka telah berhasil menemukan exomoon pertama yang mengorbit exoplanet.
Selama ini, para astronom telah menemukan ribuan exoplanet—planet di luar tata surya kita. Namun, baru kali ini mereka menemukan exomoon.
Asisten profesor astronomi di Kolumbia dan salah satu penemu bulan tersebut, David Kipping, mengatakan, ini adalah kasus pertama kami mendeteksi bulan di luar tata surya kita.
“Jika dikonfirmasikan melalui observasi Hubble, temuan ini bisa memberikan petunjuk penting mengenai perkembangan sistem planet dan mungkin mengharuskan para pakar meninjau ulang teori mengenai bagaimana bulan terbentuk di sekitar planet,” imbuhnya seperti dilansir dari The Independent, Kamis (4/10/2018).
Baca juga: Planet Goblin Isyaratkan Adanya Planet Kesembilan yang Tersembunyi
Para astronom menemukan exomoon ini menggunakan metode transit, yaitu mempelajari penurunan cahaya yang terjadi ketika mereka bergerak di depan bintangnya. Dari situ, para astronom dapat mengetahui seberapa besar ukurannya dan bagaimana orbitnya.
Dari 284 planet yang ditemukan oleh Teleskop Kepler, Kepler 1625b menarik perhatian Kipping dan kolega.
Dia mengatakan, kami melihat adanya deviasi dan goyangan kecil pada kurva cahaya yang menangkap perhatian kami.
Kepler 1625b ditemukan melewati bintangnya satu seperempat jam lebih awal, dan menimbulkan peredupan cahaya kembali sekalipun telah melewati bintangnya.
Baca juga: Baru Mengorbit 5 Bulan, Teleskop NASA Sudah Temukan 2 Planet Baru
Anomali ini, menurut Kipping dan kolega, hanya bisa dijelaskan bila Kepler 1625b memiliki bulan yang mengorbit di sekelilingnya. Pasalnya, para astronom tidak menemukan indikasi adanya planet lain di sistem tersebut yang mungkin menarik Kepler 1625b.
Namun, untuk mengonfirmasikan dugaan ini, diperlukan data lebih lanjut dari teleskop ruang angkasa untuk mengonfirmasikan apakah Kepler 1625b memang memiliki bulan atau tidak.
Jika benar, ini akan menjadi bulan pertama di luar tata surya kita yang ditemukan oleh para astronom.
Perlu Anda ketahui, menemukan exomoon adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. Tidak seperti exoplanet, exomoon berukuran kecil sehingga penurunan cahaya bintang yang mereka sebabkan lebih lemah daripada exoplanet. Orbitnya juga berubah-ubah ketika mengitari bintang karena mereka juga harus mengorbit planet.
Bulan yang diduga kali ini jauh lebih besar dari 200 satelit natural yang ada di tata surya kita. Dari permodelan ukuran Kepler 1625b yang sebanding dengan Jupiter, para astronom memprediksi bahwa ukuran bulannya sebanding dengan Neptunus.
Ukurannya yang raksasa inilah yang membuat bulan tersebut lebih mudah dilihat oleh para astronom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.