https://www.youtube.com/watch?v=giIoDeqv7Qo
Semoga kita sekeluarga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Yaa Robb ????
Jika ada yang masih percaya kabar ini, perlu ditekankan lagi hingga saat ini belum ada alat pendeteksi gempa yang dapat meramalkan adanya gempa dalam beberapa waktu ke depan, baik di Indonesia maupun luar negeri belum ada alat secanggih itu.
Untuk itu, Daryono kembali menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak mempercayai isu-isu terkait gempa megathrust yang berkekuatan besar.
"Jangan mudah percaya pada berita bohong yang dikeluarkan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya.
Sebaliknya, masyarakat hanya melihat dan mengkonfirmasi dari BMKG. Karena lembaga ini merupakan satu-satunya yang memonitor gempa di Indonesia.
"Kedua, kenali informasi hoaks. Di mana ada tidak sumber yang jelas, contact person-nya, lembaga (yang memberikan informasi) apa, petugas official yang bisa dihubungi ada atau tidak. Kalau semua itu tidak ada, cukuplah putuskan pesan dan tidak usah ditanggapi," jelas Daryono.
Baca juga: Begini Beda Citra Satelit Sulteng Sebelum dan Sesudah Gempa Donggala
Ia juga berharap agar masyarakat bijak dalam menggunakan ponsel agar tidak menjadi agen untuk menyebarkan berita bohong makin meluas.
"Itu sebenarnya perbuatan tidak bertanggung jawab. Jadi kita harus menghentikan dengan cara tidak menyebar berita bohong. Pastikan berita dari lembaga resmi dan kalau ada apa-apa sebaiknya konfirmasi," pesan Daryono.
Dengan adanya pesan dan berita hoax yang terus menjamur, mari kita sadar, aware, dan dewasa terkait berita yang tidak jelas asal-usulnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.