Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2018, 14:45 WIB
Resa Eka Ayu Sartika,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan munculnya lumpur mengalir di bawah rumah warga menjadi viral setelah gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut terlihat rumah dan pepohonan seolah hanyut. Video tersebut langsung mendapat perhatian dari banyak warganet.

Tapi apa sebenarnya fenomena tersebut?

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya menyebut hal ini merupakan fenomena likuifaksi.

"Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan," tulis Sutopo.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Rovicky Dwi Putrohari, ahli geologi dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Menurut Rovicky, yang terjadi dalam video tersebut adalah likuifaksi yang memicu longsoran.

"Likuifaksi hanya satu dugaan," kata Rovicky.

"Gempa menyebabkan kekuatan lapisan tanah menghilang dan tidak bisa menahan yang di atasnya. Likuifaksi atau tanah yang tergetarkan ini kemudian membuat longsoran," imbuhnya.

Baca juga: Apa itu Sesar Palu Koro yang Menyebabkan Tsunami dan Gempa Bumi?

Rovicky juga mengatakan, lapisan tanah yang tergetarkan ini adalah lapisan batu pasir.

"Ini terjadi segera setelah gempa, kemungkinan gejala likuifaksi, yaitu adanya lapisan batu pasir yang berubah perilakunya akibat getaran, menjadi seperti likuida. Gejala ini menyebabkan lapisan di atasnya 'tergelincir' dan  bergerak meluncur," tegasnya.

Likuifaksi dapat terjadi jika terdapat material lepas berupa pasir dan lanau yang berada di bawah muka air tanah yang memungkinkan ruang pori antar butir terisi air.

Tanah yang terlikuifaksi tidak dapat menahan berat apapun yang berada di atasnya, baik itu berupa lapisan batuan di atasnya maupun bangunan yang akhirnya mengakibatkan hilangnya daya dukung pada pondasi bangunan.

Artinya, apa yang terjadi dalam video tersebut berupa longsoran sehingga rumah pepohonan terlihat mengalir.

Baca juga: Sesar Palu Koro Harusnya Tidak Menyebabkan Tsunami, Apa yang Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau