Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Tanah Bergerak Pasca Gempa Donggala, Ini Penjelasan Ahli

Dalam video berdurasi dua menit tersebut terlihat rumah dan pepohonan seolah hanyut. Video tersebut langsung mendapat perhatian dari banyak warganet.

Tapi apa sebenarnya fenomena tersebut?

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya menyebut hal ini merupakan fenomena likuifaksi.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Rovicky Dwi Putrohari, ahli geologi dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Menurut Rovicky, yang terjadi dalam video tersebut adalah likuifaksi yang memicu longsoran.

"Likuifaksi hanya satu dugaan," kata Rovicky.

"Gempa menyebabkan kekuatan lapisan tanah menghilang dan tidak bisa menahan yang di atasnya. Likuifaksi atau tanah yang tergetarkan ini kemudian membuat longsoran," imbuhnya.

Rovicky juga mengatakan, lapisan tanah yang tergetarkan ini adalah lapisan batu pasir.

"Ini terjadi segera setelah gempa, kemungkinan gejala likuifaksi, yaitu adanya lapisan batu pasir yang berubah perilakunya akibat getaran, menjadi seperti likuida. Gejala ini menyebabkan lapisan di atasnya 'tergelincir' dan  bergerak meluncur," tegasnya.

Likuifaksi dapat terjadi jika terdapat material lepas berupa pasir dan lanau yang berada di bawah muka air tanah yang memungkinkan ruang pori antar butir terisi air.

Tanah yang terlikuifaksi tidak dapat menahan berat apapun yang berada di atasnya, baik itu berupa lapisan batuan di atasnya maupun bangunan yang akhirnya mengakibatkan hilangnya daya dukung pada pondasi bangunan.

Artinya, apa yang terjadi dalam video tersebut berupa longsoran sehingga rumah pepohonan terlihat mengalir.

https://sains.kompas.com/read/2018/09/30/144526223/viral-video-tanah-bergerak-pasca-gempa-donggala-ini-penjelasan-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke