Berbagai resep pengendali kelahiran ini tercantum dalam teks kuno berjudul Ratirahasya (Rahasia Cinta) dan Ananga Rangga (Panggung Dewa Cinta).
Baca juga: Kenali Beragam Alat Kontrasepsi, Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Berkebalikan dengan beberapa sejarah sebelumnya, di Eropa abad pertengahan menentang upaya pengendalian kehamilan. Itu karena gereja Katolik menganggap semua upaya pencegah kehamilan tersebut tidak bermoral.
Untuk itu, cara yang diam-diam digunakan adalah sengama terputus atau memasukkan akar lily ke dalam vagina.
Metode herbal lain untuk mencegah kehamilan dianggap sebagai kerja-kerja penyihir oleh pihak gereja.
Meski begitu, metode penghalang seperti kondom sebenarnya telah banyak digunakan. Hanya saja, mulanya kondom dikenal untuk pencegahan penyakit menular seksual bukan sebagai pencegah kehamilan.
Casanova pada abad ke-18 adalah yang pertama menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan para gundiknya. Sejak saat itu, kondom terus berkembang.
Jika pria bisa menggunakan kondom, perempuan saat itu biasanya menggunakan alat pencegah kehamilan berupa herbal oral. Setelah itu, difragma mulai dikembangkan.
Diafragma sendiri adalah alat kontrasepsi yang bekerja dengan cara yang sama dengan kondom hanya ditempatkan pada vagina.
Tahun 1882, merupakan tahun tonggak bagi perempuan yang ingin melakukan pencegahan kehamilan. Adalah Aletta Jacobs, seorang dokter perempuan di Amsterdam yang berani untuk memberikan perempuan kontrasepsi mekanik berupa diafragma tanpa persetujuan siapapun.
Meski telah memasuki era modern, di beberapa negara, kontrasepsi tetap dilarang. Di Irlandia, misalnya, semua kontrasepsi dianggap ilegal hingga tahun 1935.
Kondom di negara tersebut juga baru dilegalkan pada 1985. Meski begitu, untuk gangguan mesntruasi, para perempuan bisa mendapatkan pil.
Alat kontrasepsi berupa pil baru dibuat pada 1950-an oleh Gregory Pincus dan John Rick dengan bantuan dari Federasi Keluarga Berencana Amerika. Pil yang sekarang lazim dikenal dengan istilah pil KB tersebut baru tersedia untuk publik sekitar tahun 1960-an.
Sejak saat itu, berbagai alat kontrasepsi terus berkembang. Hingga saat ini, para ahli terus membuat alat kontrasepsi terbaik untuk membantu mengatur pertumbuhan warga di suatu negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.