Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2018, 10:44 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

SYDNEY, KOMPAS.com - Para peneliti melaporkan bahwa mereka telah berhasil membaca sebuah teks kuno misterius yang ditulis dalam bahasa Mesir. Teks kuno yang ditemukan pada 1981 tersebut telah membingungkan para peneliti sejak penemuannya.

Selama ini, tidak ada yang bisa membaca teks yang ditemukan terselip di antara ratusan koleksi papirus di Macquarie University di Australia itu.

Hingga akhirnya dua peneliti dari Australia berhasil menerjemahkan teks yang diperkirakan berusia 1.300 tahun tersebut. Hasilnya ternyata diluar dugaan.

Teks kuno tersebut bukanlah sekedar teks biasa melainkan teks mantra yang mungkin merupakan buku panduan penyihir.

Baca juga: Papirus Mesir Kuno Ungkap Praktik Medis Ribuan Tahun Lalu

Peneliti yang berhasil membaca teks kuno itu adalah Dr Malcolm Choat, direktur Pusat Penelitian Kebudayaan Kuno Macquarie University dan Lain Gardner, profesor agama di University of Sydney.

Mereka menemukan, teks tersebut berisi instruksi ritual dan 27 mantra yang dimaksudkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit atau untuk membawa kesuksesan dalam cinta dan bisnis.

Bahasa yang digunakan dalam teks tersebut adalah bahasa Mesir yang disebut Koptik. Bahasa ini menunjukkan jika teks tersebut kemungkinan berasal dari Mesir Hulu, mungkin dekat Hermopolis, sebuah kota kuno yang terletak di dekat Sungai Nil.

Bukan hanya itu saja yang menarik. Teks tersebut juga dilengkapi dengan gambar yang cukup mencolok.

"Fitur yang paling mencolok dari papirus itu adalah citra atau gambarnya," tulis Korshi Dosoo, dosen di University of Strasbourg di Perancis yang menerbitkan terjemahan teks tersebut dalam Journal of Coptic Studies dikutip dari Live Science, Senin (24/09/2018).

Dalam teks terdapat gambar 2 mahluk bersayap mirip burung. Pada sisi kiri mahluk tersebut tampak menusukkan paruhnya ke mahluk yang ada di sebelah kanannya.

Mahluk di sebelah kanan memiliki dua telinga atau tanduk, dan kedua mahluk memiliki bulu atau sisik di bagian depan tubuh mereka.

Sementara lengan salah satu individu direntangkan mengelilingi burung di sebelahnya. Kedua mahluk itu juga terhubung satu sama lain dengan sesuatu yang terlihat seperti rantai, ikatan atau penis.

Perbedaan kecil antara dua mahluk itu mungkin merupakan upaya untuk menunjukkan diferensiasi seks. Dosoo mencatat bahwa mahluk di sebelah kanan mungkin seorang wanita dan yang di sebelah kiri laki-laki.

Baca juga: Ahli Temukan Mumi Bertopeng Emas di Pemakaman Mesir Kuno

Sedangkan mantra yang ditulis dalam bahasa Koptik, bahasa Mesir yang menggunakan alfabet Yunani, mengelilingi gambar 2 mahluk bersayap tersebut. Tapi hanya sedikit dari teks tersebut yang bisa terbaca.

Meski begitu, peneliti mengungkapkan jika mantra itu terkait dengan cinta. Mungkin kasus di mana ada situasi yang kompleks seperti cinta segita atau seorang pria jatuh cinta dengan seorang perempuan yang tidak bisa ia nikahi.

"Teks menyebutkan mantra cinta sering menyiratkan bahwa masalahnya bukanlah bahwa seorang wanita tidak bisa mencintai seorang pria lantaran sang wanita dilindungi atau dikucilkan dengan keluarganya, atau mungkin justru sudah menikah dengan orang lain," jelas Dosoo.

Saat ini, naskah kuno tersebut masih disimpan di Museum of Ancient Cultures di Macquarie University di Sydney, Australia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com