Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Baru, Reptil Laut Tertua Habiskan Masa Tua di Daratan

Kompas.com - 23/09/2018, 17:00 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah studi yang dilakukan Universidad de la República dari Uruguay menyatakan bahwa reptil laut tertuat, Mesosaurus, tidak menghabiskan seluruh hidupnya di air.

Studi yang terbit di jurnal Frontiers in Ecology and Evolutionmenyebut bahwa masa tua Mesosaurus dihabiskan di darat.

"Meskipun dianggap sebagai reptil air tertua yang diketahui, mesosaurus memiliki beberapa fitur anatomi yang menyerupai spesies terestrial. Analisis komprehensif kami melihat dari tulang belakang dan kaki reptil kuno ini menunjukkan bahwa selama tahap awal perkembangan mereka, kehidupannya ada di air, sedangkan pada fase dewasa mereka menghabiskan lebih banyak waktu di darat," ungkap Profesor Graciela Pineiro, sosok yang melakukan penelitian ini.

Baca juga: Xiyunykus dan Bannykus, Mata Rantai yang Hilang dalam Evolusi Dinosaurus, Ditemukan di China

Dilansir Science Daily, Rabu (19/09/2018), sejak tulang Mesosaurus ditemukan di Mangrullo Formation, Uruguay, Pineiro dan rekannya mempertanyakan mengapa spesimen yang lebih besar dan yang lebih dewasa tidak sebanyak tengkorak mesosaur yang lebih kecil.

"Spesimen yang lebih besar, setidaknya dua kali panjang fosil Mesosaurus yang sering ditemukan, bisa saja menjadi individu yang sangat besar. Namun, kondisi lingkungan dari laguna Mangrullo di mana mereka tinggal itu keras, sehingga sulit sekali untuk mesosaurus mencapai ukuran dan umur yang relatif besar, "jelas Pineiro.

"Kami menyadari bahwa dibandingkan dengan spesimen yang lebih kecil, fosil Mesosaurus yang lebih besar hampir selalu disartikulasi, sangat lapuk dan tidak terlindungi. Ini menunjukkan bahwa spesimen yang lebih besar telah terkena paparan udara ketika mereka mati," tambahnya.

Selama rekonstruksi kerangka mesosaurus dan analisis kerangka yang merepresentasikan tahap kehidupan dari reptil kuno ini, para peneliti menemukan adanya sisa tanah yang menunjukkan bahwa mereka pernah tinggal di darat.

Hewan darat, amfibi, dan akuatik menunjukkan perbedaan yang jelas dalam tulang mereka, sehingga Pineiro dan timnya menggunakan morfometri (metode pengukuran terhadap variasi dan perubahan bentuk serta ukuran tubuh dari suatu organisme, red) untuk menganalisis bentuk tulang-tulang fosil mesosaurus.

Mereka menganalisis empat puluh fosil mesosaurus, dimulai dari yang berusia muda hingga dewasa. Kemudian tulang mereka dibandingkan dengan reptil amfibi lainya, seperti buaya dan iguana laut.

"Fosil tulang mesosaurus dewasa menunjukkan gerakan yang lebih terestrial atau amfibi daripada perilaku hewan akuatik seperti yang dikatakan sebelumnya," kata Pablo Nunez rekan dari Pineiro, juga berbasis di Universidad de la República.

Baca juga: Naga Lingwu, Spesies Dinosaurus Baru Sepanjang 15,5 Meter dari China

"Tulang vertebra kaudal dan tulang ekor mereka juga menunjukkan kemiripan dengan hewan semi-akuatik dan terestrial. Ini mendukung hipotesis bahwa mesosaurus tertua dan terbesar menghabiskan lebih banyak waktu di darat," tambahnya.

"Studi kami menekankan pentingnya penelitian dengan fosil yang mewakili seluruh populasi spesies, termasuk berbagai macam usia hewannya, sebelum menetapkan interpretasi paleobiologis pada gaya hidup dan perilaku mereka," pungkas Pineiro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau