Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xiyunykus dan Bannykus, Mata Rantai yang Hilang dalam Evolusi Dinosaurus, Ditemukan di China

Kompas.com - 04/09/2018, 12:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Ahli paleontologi baru saja melaporkan temuan dua dinosaurus baru yang diprediksi telah menjelajah Bumi antara 90 sampai 160 juta tahun yang lalu.

Kedua predator itu disebut ahli sebagai mata rantai yang hilang dalam evolusi garis keturunan dinosaurus teropoda.

Ditemukan di kawasan barat laut China, kedua spesies dinosaurus itu diberi nama Xiyunykus dan Bannykus. Keduanya merupakan kelompok dinosaurus teropoda atau dinosaurus pemakan daging yang berjalan menggunakan kaki belakang.

Dalam laporan studi yang terbit di jurnal Current Biology, Kamis (23/8/2018), dijelaskan bahwa garis keturunan teropoda kecil diketahui berevolusi menjadi burung modern. Kemudian teropoda lain yang dikenal dengan nama alvarezsauroidea, berkembang menjadi pemakan serangga yang memiliki lengan dan tangan pendek dengan jari-jari besar untuk menggali sarang.

Baca juga: Naga Lingwu, Spesies Dinosaurus Baru Sepanjang 15,5 Meter dari China

Hingga saat ini, belum ada teori yang dapat menjelaskan bagaimana alvarezsauroidea berevolusi, karena ada kesenjangan evolusioner selama 70 juta tahun antara hewan pemakan serangga modern dengan anggota pemakan serangga paling awal, Haplocheirus, yang hidup sekitar 160 juta tahun lalu.

Sementara itu, para ahli memprediksi bahwa Xiyunykus dan Bannykus hidup di masa kesenjangan evolusioner itu. Sehingga ahli yakin, keduanya merupakan spesies transisi penting dalam mata rantai yang hilang.

"Spesimen ini sangat membantu kita dalam memahami tahap awal evolusi alvarezsauroidea dan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang rupa alvarezsauroidea awal," kata Corwin Sullivan seorang paleontolog dari University of Alberta di Kanada, dilansir Newsweek, Senin (3/9/2018).

Ini artinya, fosil yang baru ditemukan di China itu memberi wawasan baru tentang bagaimana alvarezsauroids berevolusi dari yang dulunya pemakan daging menjadi pemakan serangga.

"Kaki depan (kedua fosil) menunjukkan bagaimana mereka beradaptasi untuk menggali. Kemudian beberapa fitur tengkorak juga mirip seperti alvarezsauroidea insektivora (pemakan serangga)," ujar Sullivan.

"Kalau kaki belakangnya hanya sedikit perubahan. Artinya lengan dan kepala alvarezsauroidea mengalami perubahan yang signifikan sebelum kaki (berevolusi)," imbuhnya.

Baca juga: Dinosaurus Jenis Baru Ditemukan di Utah, Kepalanya Runcing Mirip Duri

Sullivan mencatat, meski temuan baru ini sangat menarik namun kita masih perlu menggali lebih jauh untuk sepenuhnya memahami apa yang terjadi pada evolusi kelompok tersebut.

Setidaknya ahli butuh menemukan lebih banyak fosil, terutama karena rangkaian tulang Xiyunykus dan Bannykus tidak lengkap.

Berdasarkan bukti yang ada, peneliti memperkirakan spesimen Xiyunykus berusia sembilan tahun saat mati dan beratnya sekitar 15 kilogram. Sementara itu Bannykus berusia delapan tahun saat mati dengan berat sekitar 24 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau