Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Efek Pemberian Ekstasi Pada Gurita yang Terkenal Antisosial

Kompas.com - 21/09/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan, apa jadinya jika gurita diberi ekstasi? Dengan rasa penasaran yang sama, para ilmuwan dari Johns Hopkins University, AS melakukan percobaan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Namun, percobaan ini bukan hanya sekedar perbuatan iseng saja. Dengan cara ini, para peneliti ingin menyelidiki asal mula evolusi sinyal serotonin di otak.

Seperti yang diketahui, pada manusia, ekstasi menghasilkan serotonin, dipamin, dan oksitosi. Semua hormon tersebut menciptakan perasaan euforia dan membuat manusia menjadi lebih sosial.

Baca juga: Alasan Pergi ke Jepang Saat Lebaran, Bupati Indramayu Lucky Hakim : Tak Ada Orang di Kantor, Hanya Saya

Bagi para peneliti, mempelajari efek ini pada otak gurita bisa memberi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana dan kapan perilaku sosial pertama kali muncul.

Sebagai informasi, nenek moyang umum manusia dan gurita terpecah pada pohon evolusi sekitar 500 juta tahun lalu.

Artinya, jika gurita merespons ekstasi dengan cara yang sama dengan manusia, itu menunjukkan jalur neurologis untuk perilaku sosial muncul sejak ratusan tahun lalu.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, 10 April 2025: Antam, UBS, Galeri 24 Naik Tajam

Untuk itu, gurita yang diamati adalah Octopus bimaculoides. Dalam laporan di jurnal Current Biology, pemilihan gurita ini karena sifatnya yang soliter dan antisosial.

Selain itu, jenis gurita ini memiliki genom yang berurutan sepenuhnya. Itu membuat mereka bisa membandingkannya dengan genom manusia.

Percobaan ini dimulai dengan merendam gurita ke sebuah bak yang mengadung methylendioxymethamphetamine (MDMA) selama 10 menit. Selanjutnya, 20 menit setelah keluar dari bak, gurita tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tangki dengan tiga ruang.

Ruang pertama kosong, ruang kedua berisi benda mati, dan yang ketiga tedapat gurita lain.

Baca juga: Tim Ilmuwan Internasional Sebut Gurita Mungkin adalah Alien

Hasilnya, gurita yang di bawah pengaruh MDMA menjadi lebih sosial dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan gurita lain. Tak hanya itu, mereka juga terlihat lebih sering menyentuh dengan cara eksploratif dan tidak agresif.

"Ketika mereka berperilaku dengan cara yang sama seperti manusia dan tikut berperilaku, kami sangat terkejut," ungkap Gul Dolen, salah satu peneliti dikutip dari Newsweek, Kamis (20/09/2018).

"Kami melihat beberapa dari mereka juga terlibat dalam apa yang saya gambarkan sebagai perilaku bermain (akrobatik air)," imbuh Dolen.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Tim ini menyebut temuan tersebut menunjukkan adanya kesamaan dalam gen yang mengangkut serotonin antara gurita dan manusia, meski keduanya memiliki perbedaan anatomi yang besar.

"Gurita terpisah dari manusia dengan sekitar 500 juta tahun evolusi, dan pada saat yang sama, mereka menunjukkan perilaku yang sangat kompleks untuk invertebrata," kata Dolen.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau