KOMPAS.com - Pengelola Kebun Binatang Adelaide bertarung dengan waktu untuk membuat kedua panda raksasa mereka, Wang Wang dan Fu Ni, kawin.
Ketika upaya mencomblangkan keduanya untuk kawin secara alami gagal, mereka menjajaki penggunaan video porno untuk membangkitkan libido kawin satwa itu.
Setelah segala sesuatunya dilakukan untuk membuat perkawinan alami terjadi, baik Wang Wang dan Fu Ni ternyata tidak kunjung menunjukan hasrat untuk kawin.
Dokter hewan senior dan kepala mak comblang, Ian Smith menjelaskan jendela singkat kesuburan pada panda yang hanya berlangsung selama 36 jam dalam setahun berakhir tanpa Wang Wang dan Fu Ni berhasil kawin.
"Tahun ini adalah peluang yang paling nyaris bagi kami untuk memiliki kedua panda itu bisa kawin secara alami," kata Ian Smith.
"Wang Wang terlihat sudah sedikit lebih dominan [dan] dia sudah mengambil posisi, tapi saya pikir Fu Ni mungkin menghendaki lebih banyak rayuan dan sedikit lebih banyak waktu," imbuhnya.
Sayangnya, membuat kedua panda di kebun binatang Adelaide, Australia itu tidak semudah menyodorkan bunga atau coklat.
Kebun binatang Adelaide sendiri sebenarnya sedang berusaha memahami mengapa kedua panda peliharaan mereka bersikeras menjaga hubungan mereka tetap bersifat platonis.
Ian Smith mengatakan Adelaide adalah satu-satunya kebun binatang di dunia di luar China yang telah menerima sepasang panda yang belum dewasa dan belum matang secara seksual.
"Mereka tiba sebagai panda yang sangat tidak berpengalaman. Mereka mungkin tidak pernah melihat hal semacam itu terjadi sehingga sedikit seperti kisah 'The Blue Lagoon'," kata Smith, mengacu pada film di era 1980-an.
Baca juga: 12 Ekor Panda di China Kehilangan Lingkaran Hitam Matanya
Jadi kawin bukanlah tugas yang mudah bagi panda yang belum berpengalaman. Apalagi kedua panda itu kini berada di belahan bumi selatan.
Mengingat kondisi ini kebun binatang memutuskan untuk mengajari kedua panda raksasa mereka soal reproduksi melalui video porno panda sedang kawin. Proses ini sebetulnya sudah banyak diterapkan di luar negeri untuk memicu libido panda.
"Anda bisa mendapatkan pornografi panda di TV, saya yakin jika Anda mencari di Youtube (Anda akan menemukannya), lakukan di komputer rumah Anda bukan di tempat kerja Anda," kata Smith.
Langkah ini ditempuh lantaran Kebun Binatang Adelaide sedang bertarung dengan waktu. Itu bukan hanya karena persoalan jam biologi Wang Wang dan Fu Ni, tetapi lebih ke persoalan kontrak.
China menguasai kepemilikan semua panda di seluruh dunia. Dalam perjanjian dengan Kebun Binatang Adelaide, kontrak mereka akan berakhir sekitar 10 tahun tahun depan.