Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang di Australia Suguhi Panda Video Porno, Untuk Apa?

Kompas.com - 20/09/2018, 20:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Direktur Kebun Binatang Adelaide, Elaine Bensted mengatakan kontrak untuk memelihara Wang Wang dan Fu Ni di Adelaide mencapai satu juta dolar AS setahun dan apakah kontrak itu akan dilanjutkan sangat tergantung pada dana dari pemerintah Persemakmuran yang berkelanjutan.

"Dana semacam itu di luar sumber daya kami, kami tidak bisa melakukan itu," kata Bensted.

"Tidak ada jaminan, tapi kami selalu mengatakan ingin menyimpan panda raksasa di Kebun Binatang Adelaide," tambahnya.

Inseminasi Buatan

Sekali lagi harapan kebun binatang Adelaide untuk segera memiliki bayi panda yang lucu tampaknya harus diserahkan pada proses inseminasi buatan.

Mereka sudah mencoba hal ini sebelumnya tetapi tidak berhasil. Tetapi Bensted menjelaskan Adelaide tidak sendirian di sana.

Baca juga: Panda Tak Lagi Terancam Punah, Bagaimana China Melakukannya?

"Di luar China, mereka benar-benar memiliki hasil yang sangat beragam (dengan inseminasi buatan)," katanya.

"Kebun Binatang Wina sangat sukses dengan pengembangbiakan panda, tetapi ada banyak kebun binatang lain yang belum mencapai kehamilan, meskipun memiliki panda dalam jangka waktu yang sama bahkan lebih lama dari Kebun Binatang Adelaide," kisahnya.

Meskipun memiliki sistem pencernaan karnivora, panda nyaris hanya mengkonsumsi bambu, terutama pada bagian akar, tunas dan daun, menurut situs web China Highlight. Ini membuat kehamilan pada panda tidak terlihat jelas.

"Jadi sekarang kita hanya duduk dan menunggu," kata Bensted.

"Sangat sulit untuk mengatakan kapan panda betina benar-benar hamil, jadi mulai sekarang kita memperlakukan dia seperti layaknya dia sedang hamil," sambungnya.

Untuk diketahui, rata-rata usia kehamilan panda adalah 4 hingga 4,5 bulan.

"Tetapi ada beberapa di dunia yang hanya lebih dari tiga bulan dan satu yang mendekati 12 bulan setelah inseminasi," ungkap Bensted.

"Mereka menantang hewan ini untuk melakukan berkembang biak di penangkaran," imbuhnya.

Pengujian menunjukkan tidak ada hambatan biologis terhadap Fu Ni dan Wang Wang untuk bereproduksi secara alami, karena keduanya dinyatakan subur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau