Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Gigit Kuku Bikin Perempuan Australia Terkena Kanker Langka

Kompas.com - 10/09/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Siapa sangka kebiasaan kecil mengigit kuku bisa berujung penyakit berbahaya. Setidaknya inilah yang diklaim oleh Courtney Whithorn, perempuan 20 tahun yang tinggal di Australia.

Whithorn punya kebiasaan buruk menggigit kuku sepanjang waktu. Dia bahkan seolah mengunyah ibu jarinya karena kukunya bisa dibilang habis.

Kondisi jarinya tersebut bisa ditutupi oleh Whithorn di depan keluarga dan teman-temannya. Hingga dia menyadari kukunya berubah menjadi hitam.

Ketika memeriksakan diri, dokter menyarankan kepadanya untuk melakukan pencangkokan demi menghilangkan titik hitam itu.

Sayangnya, biopsi justru mengungkapkan bahwa dia mengalami kanker langka di bagian bawah kukunya. Dokter mendiagnosis Whithorn dengan melanoma lentiginous acral.

Itu merupakan bentuk kanker kulit yang berkembang di telapak tangan, telapak kaki, atau bagian bawah kuku. Menurut Primary Care Dermatology Society, kondisi ini jarang terjadi di kalangan orang Kaukasia.

Selain itu, Whithorn menjadi penderita yang jauh lebih muda dibanding penderita lain yang rata-rata berusia 40 tahun. Karena jenis kanker ini sangat langka dan penyakitnya telah menyebar ke kelenjar getah bening, dokter menyarankan untuk amputasi.

Dirangkum dari The Sun, Kamis (06/09/2018), Whithorn menyebut kondisinya itu berhubungan dengan kebiasaannya menggigit kuku. Dia mengatakan, dokter percaya trauma dasar kuku kemungkinan besar yang menyebabkan kanker berkembang.

"Ketika saya mengetahui bahwa kebiasaan menggigit kuku saya adalah penyebab kanker itu menghancurkan saya," kata Whithorn.

Baca juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Tes Darah yang Bisa Deteksi Kanker Kulit

Namun pendapat tersebut dibantah oleh Dr Walayat Hussain dari British Association of Dermatologists. Dr Hussain mengatakan, meski menggigit kuku merupakan kebiasaan buruk, tapi hal ini tidak menyebabkan kanker.

"Menggigit kuku sepertinya tidak menyebabkan melanoma," ungkap Dr Hussain dikutip dari Newsweek, Jumat (07/09/2018).

"Trauma kronis dan peradangan memang merupakan faktor risiko untuk perkembangan kanker kulit, dan kasus yang disebabkan trauma dari melanoma subungal telah dijelaskan," tegasnya.

Namun, perlu diingat, kebiasaan menggigit kuku yang serius bisa menyebabkan masalah kesehatan lain seperti masalah gigi hingga infeksi.

Apalagi, di bawah kuku biasanya merupakan sarang bakteri seperti salmonella dan E coli yang bisa berpotensi jadi "pembunuh" berbahaya, kata Dr. Richard Scher, pakar gangguan kuku.

Di samping itu, menggigit kuku juga bisa menyebabkan kulit robek dan rentan terhadap infeksi paronychia yang menyebabkan nanah keluar dari jari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau