"Jangan dikira konsultasi ke praktek bayi tabung artinya anda pasti akan menjalankan proses bayi tabung. Itu salah. Anda perlu dianalisis dulu sebelumnya, perlu atau tidak melakukan program bayi tabung," kata Ivan.
"Biasanya pasien yang mengalami masalah sperma berat (sedikit), kista, saluran tuba mampet (disarankan untuk melakukan bayi tabung),” imbuhnya.
Baca juga: Pasangan Tak Kunjung Punya Anak? Kenali Penyebabnya
Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam keberhasilan program bayi tabung adalah usia. Semakin dini proses bayi tabung dilakukan maka probabilitas memiliki keturunan akan semakin besar.
"Tingkat keberhasilan program bayi tabung dapat mencapai hingga 40 persen apabila dilakukan di bawah usia 35 tahun. Wanita yang lebih muda biasanya memiliki (sel) telur yang lebih sehat dan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, dan akan semakin rentan (hamil) di atas usia tersebut," tutur Iko.
Teknologi bayi tabung saat ini telah berkembang pesat dan Indonesia diakui dunia sebagai salah satu kontributor yang penting tidak hanya dari jumlah populasi tetapi dari sisi ilmiah dan teknologi. Sayangnya, masih banyak warga yang melakukan program ini dengan pergi keluar negeri.
Padahal menurut Ivan Sini, tidak ada perbedaan baik dari segi evaluasi dan tindakan antara ahli bayi tabung di luar negeri dan di Indonesia. Justru menyelesakan masalah di luar negeri, akan menghabiskan waktu dan uang bagi pasien.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.