Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Campak dan rubella adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus dan dapat menular melalui saluran napas.
Campak diketahui dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan bahkan kematian.
Sedangkan Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari tahun 2010 hingga 2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella.
Jumlah itu diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan fakta yang ada di lapangan. Sebab, banyak kasus yang disembunyikan atau tidak dilaporkan.
Penting diketahui, penyakit campak dan rubella tidak bisa disembuhkan namun dapat dicegah, salah satunya lewat vaksin MR.
Hingga saat ini, pengobatan yang diberikan untuk pasien campak dan rubella hanya bersifat suppoortif.
Sebab itu, terlepas dari pro kontra ranah halal dan haramnya, Aman menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mengikuti program nasional yaitu memberikan vaksin MR dimulai pada usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.
“Jangan ragu-ragu untuk memberikan vaksin MR, karena MR ini untuk menyelamatkan anak bangsa, anak bangsa adalah investasi masa depan. Bagaimana bisa kita berkompetisi dengan dunia lain kalau anaknya ada yang masih cacat, buta, infeksi, kurang gizi, kena campak, jangan dibiarkan yang kaya gini, siapa yang mau membela?” pungkas Aman.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Vaksin, Pro Kontra Telah Ada Sejak Lama
Seperti diberitakan sebelumnya, penggunaan vaksin yang didatangkan dari Serum Institute of India diperbolehkan (mubah).
Ada tiga alasan kenapa MUI untuk sementara membolehkan penggunaan vaksin MR.
Pertama, adanya kondisi keterpaksaan (darurat syar’iyyah). Kedua, belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci. Ketiga, ada keterangan dari ahli yang kompeten dan dipercaya tentang bahaya yang ditimbulkan akibat tidak diimunisasi vaksin MR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.