Bart Hoebel, Ph.D., seorang profesor psikologi dari Princeton University, melakukan sebuah percobaan pada tikus untuk mencari tahu apakah gula memiliki efek adiktif.
Peneliti menjauhkan tikus dari makanan selama 16 jam dan melewatkan waktu sarapannya. Setelah itu, tikus tersebut mendapat akses tak terbatas pada makanannya dan 10 persen larutan sukrosa, yang jumlahnya mirip dengan soda.
Setelah melewati satu bulan, tikus tersebut menunjukkan adanya 4 gejala kecanduan.
Pertama, mereka mengonsumsi terlalu banyak, ketika mereka memiliki akses ke air gula, mereka minum dalam jumlah yang sangat besar.
Kedua, mereka menunjukkan tanda-tanda penarikan diri, diindikasikan oleh tremor, tinggal di sudut gelap kandang, dan bereaksi pasif terhadap stres.
Ketiga, mereka menunjukkan tanda ketagihan, hal tersebut diukur dengan usaha yang dilakukan untuk mendapatkan gula setelah 16 jam tanpa makanan.
Terakhir, ketika larutan gula diambil, mereka justru memilih untuk mengonsumsi larutan alkohol. Hal tersebut menunjukkan terjadinya sensitisasi silang.
Dari percobaan tersebut, peneliti melihat bahwa proses yang sama juga dapat berlaku pada manusia. Proses otak yang kecanduan dopamin pada tikus dan manusia pada dasarnya sama.
Baca juga: Pertama di Dunia, Australia Uji Coba Obat Atasi Kecanduan Narkoba
Melihat perilaku tikus percobaan, peneliti menyebutkan bahwa ada upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kecanduan makanan.
"Sarapan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Konsumsi sarapan yang mengandung protein dan kurangi lemak," ujar ahli.
Soda memang terasa lebih menarik, namun peneliti juga menegaskan bahwa soda dapat mengganggu tubuh dalam mengatur asupan makanan yang dikonsumsi.
Sehingga, peneliti menyarankan untuk menahan diri dari soda dan lebih memilih air mineral. Selain itu, upaya paling penting dalam mencegah kecanduan makanan adalah dengan mengubah kebiasaan dan pola hidup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.