KOMPAS.com — Batuan felsik yang kaya akan unsur mineral silikat, magma, silikon, oksigen, aluminium, natrium, dan kalium—seperti batuan granit—merupakan batuan paling awal yang ada di Bumi.
Batuan ini memiliki komposisi berbeda dari batuan felsik yang ada di inti benua.
Lewat pemodelan komputer, ahli kini mengetahui kandungan batuan yang sangat kaya dan berbeda merupakan dampak dari meteorit.
"Di akhir Hadean (periode sejak pembentukan Bumi hingga 3.800 juta tahun lalu) terjadi benturan meteroit yang tinggi. Mungkin lelehannya itu yang akhirnya membentuk batuan felsik Hadean," tulis para ahli dalam laporan yang terbit di jurnal Nature Geoscience, seperti dilansir Gizmodo, Senin (13/8/2018).
Baca juga: Kali Pertama, NASA Temukan Batuan Antariksa di Bawah Laut
Batuan yang dipelajari adalah batu genes Idiwhaa yang diprediksi berusia 4,02 miliar tahun dan ditemukan di kompleks Acasta Gneiss, Kanada.
Batu genes atau gneiss merupakan salah satu batuan yang terbentuk karena proses metamorfosisme dari jenis batuan beku.
Batuan Idiwhaa ini memiliki komposisi yang sangat berbeda dari batuan tonalite-trondhjemite-granodiorite yang sering ditemukan di bagian benua tertua.
Batu genes Idiwhaa memiliki lebih sedikit silika dan lebih banyak molekul yang mengandung zat besi tertentu.
Bila para ahli geologi mengamatinya, batuan ini seolah-olah sudah terbentuk karena peleburan parsial dari batuan "mafik" basal yang tua lainnya.
Lantas, bagaimana susunan batuan itu bisa berbeda?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.