Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2018, 19:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Para ilmuwan dari Universitas Manchester baru saja menemukan petunjuk tentang asal usul kehidupan, bukan hanya di planet kita tapi juga semesta. Mereka menemukannya dalam sebuah meteorit kuno.

Penemuan baru ini didapatkan setelah para peneliti mengamati bebatuan yang terbentuk saat kelahiran tata surya, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Dengan "mengintip" kembali ke zaman kuno, mereka mencoba memahami bagaimana bumi tercipta untuk mendukung kehidupan di dalamnya.

Temuan ini juga memungkinkan para peneliti memahami apakah mungkin ada kehidupan di tata surya lain.

Penelitian tersebut menegaskan, bahan organik yang penting bagi kehidupan tampaknya telah terbentuk di awal tata surya kita.

Itu terlihat dari tanda isotoop senyawa dalam batuan tersebut. Para peneliti menemukan "sidik jari" dari unsur-unsur kunci seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan belerang.

Semua senyawa itu merupakan pusat dari awal kehidupan.

Hipotesis awal para peneliti, jika bahan organik tersebut bisa dibentuk melalui proses yang relatif sederhana, maka kemungkinan senyawa yang sama juga tersebar di tempat lain juga.

Artinya, ada kemungkinan ada kehidupan lain di luar Bumi.

Sebagai informasi, meteorit kuno yang dipelajari adalah chondrites karbon. Meteorit ini sangat langka dan hanya ada beberapa persen dari seluruh metorit yang diketahui.

Bagi peneliti, batu itu adalah cara penting dan tak biasa untuk menjelajah waktu kembali ke beberapa miliar tahun lalu saat tata surya baru terbentuk.

Apalagi, Bumi cenderung menghapus jejak catatan sejarah semacam itu dari batuannya.

Baca juga: Ahli Temukan Meteorit Bertabur Kristal yang Lebih Tua dari Bumi

"Bumi adalah planet yang dinamis, proses seperti lempeng tektonik dan erosi telah menghapus sebagian besar catatan Bumi awal," ungkap Romain Tartese dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan Manchester dikutip dari The Independent, Selasa (07/08/2018).

Para ilmuwan melakukan penelitian selama dua tahun sebelum akhirnya mendapat hasil temuan di atas.

"Pola isotop oksigen mirip dengan hubungan yang berkaitan dengan komposisi Marahari, asteroid, dan planet terestrial," kata Tartese.

"Oleh karena itu, ini mungkin menyiratkan bahwa senyawa organik chondrite karbon terbentuk melalui reaksi kimia dari Tata Surya awal daripada telah diwariskan dari medium antar-bintang," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com