Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Solusi Masalah Gizi Buruk Ada pada Bakteri Baik di Usus

Kompas.com - 15/08/2018, 17:37 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Selama ini, balita yang mengalami kurang gizi dirawat dengan memberi asupan kaya kalori dan kaya protein.

Bentuk makanan ini bisa bermacam-macam, mulai dari pasta kacang sampai milkshake berlemak. Namun prinsip dasarnya selalu sama, yakni memenuhi kebutuhan gizi agar anak bisa tumbuh dengan baik.

"Makanan seperti ini bisa menyelamatkan nyawa anak. Tapi pertarungannya belum selesai," ujar ahli.

Periode kurang gizi mungkin cuma beberapa bulan, tapi konsekuensinya bisa dirasakan seumur hidup.

Baca juga: Temuan Baru, Vitamin D Dosis Tinggi Baik Untuk Anak Kurang Gizi

Sepanjang masa anak-anak dan remaja, anak yang kurang gizi akan terhambat pertumbuhannya dan lebih rentan pada infeksi.

Anak yang punya riwayat kurang gizi juga bisa menunjukkan defisit kognitif, yang menyebabkan IQ rendah, dan kekurangan kontrol impuls. Dampaknya, anak bisa kesulitan dalam menerima pelajaran di sekolah dan sulit mencari pekerjaan saat dewasa.

Untuk mengatasi pertarungan yang berlanjut itu, para ahli mencari solusi untuk memperbaiki dari akarnya. Mereka menemukan, mikrobiota usus atau triliunan bakteri baik dalam saluran pencernaan bisa menjadi jawabannya.

"Kita adalah campuran sublim organ manusia dan mikroba. Mikrobiota usus yang tak kasatmata ini baik untuk kesehatan dan kesejahteraan kita.," kata Jeffrey Gordon, direktur Pusat Sains Genom dan Sistem Biologi di Universitas Washington, St. Louis.

Menurut teori Gordon, banyak konsekuensi jangka panjang dari malnutrisi dapat dikaitkan dengan gangguan terhadap mikrobiota usus.

"Bila keseimbangan itu diperbaiki, kita bisa mendorong pertumbuhan anak ke jalur yang benar sedikit demi sedikit," kata Gordon.

Dengan dana dari Bill and Melinda Gates Foundation, Gordon memimpin berbagai penelitian di Malawi dan Bangladesh untuk menguji kebenaran ide ini. Dan hasil awalnya tampak menjanjikan.

Ada lebih dari 200 juta anak di bawah lima tahun menderita kekurangan gizi.

Pentingnya keragaman bakteri di tubuh

Ide Gordon muncul dari penelitian seorang dokter Afrika Selatan PM Smytjee yang mempublikasikan temuannya di jurnal kesehatan The Lancet edisi 1958.

Dalam studi Smytjee, ia sadar beberapa bakteri sangat penting untuk tubuh. Beberapa spesies dapat membantu sintesis nutrisi dan spesies lainnya membantu mencerna makanan sebelum diserap oleh tubuh sang induk semang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau